Senin, 14 Agustus 2017

TEKA TEKI SALIK SUDAH ANDA TEMUKAN , PASTI ANDA AKAN MENGALAMI ANTARA PERCAYA DAN TIDAK , antara yaqin dan tidak yaqin

KEBENARAN MUTHLAQ BERADA DUA PERKARA SALAH BENAR ,BAIK BURUK : DI ANTARA YAQIN DAN TIDAK YAKIN, ANTARA IYA DAN TIDAK IYA. TETAPI KALAU SUDAH YAQIN APABILA DI SEBUT NAMA ASLI-NYA MAKA BERGETARLAH HATINYA ....


Hendaklah saalik melintasi alam (dan bukan TERJEBAK pada alam / al-kaun ) untuk menuju kepada Yang Maha Pencipta, sesungguhnya AL-ILAH adalah tujuan yang benar dan yang pertama dan terakhir ...YANG JELAS ,,,


dalam diri saalik pasti akan mempunyai pertanyaan di saat penentuan karena Keadaan salik yang tidak dapat melepaskan diri dari alam & tidak pula mau menempati kata syirik kepada Al-Ilah ,inilah adalah perumpamaan seekor unta yang berputar mengelilingi batu penggiling bertahun'' berputar tak tentu yang dia cari , Walaupun jauh sekali dalam berjalan, tapi akhirnya kembali ke tempat asalnya dia berawal (bait al-muqoddas) untu menuju bait al-ma'mur sampai pada bait al-makhrum ..., kalau lalai dengan DIRI & SEKELILING bukankah ini perbuatan yang sia -sia dan apa yang kalian pelajari semakin jauh dari jalanNya serta membuang waktu dalam keraguan ....

Oleh karena itu, keluarlah dari perbuatan yang sia-sia itu dan masuklah ke dalam HADAYAH AL-IMAN Yang Maha Pencipta. Bagaimanapun untuk memasuki wujud tersebut terdapat banyak halangan dan penjara dalam kedudukan yang perlu dilalui, sebelum sampai ke MAQOM BILA MAQOMI / BAHRUL-LAHUUTI ,,, KENALILAH penjaranya DIRI

1- Yang pertama membebaskan diri daripada penjara alam jasad:

Penjara alam jasad adalah hawa nafsu. Di dalam penjara ini tersedia banyak hidangan yang lezat-lezat, seperti kekuasaan, kemuliaan, puji-pujian, tamak, loba, dengki, khianat dan sebagainya. Jika mau bebas daripada penjara ini perlulah menjauhkan diri daripada perkara yang tidak baik itu, perkara-perkara itu menjadi penghalang

2- Penjara kedua adalah dunia :

Penjara ini mengandung berbagai keindahan dan keseronokan yang menjanjikan keabadian yang palsu kepada salik. Penjara ini menghidangkan berbagai jenis nikmat yang seronok dan menggairahkan. Dengan lain kata inilah yang dikatakan penjara syahwat. Jikalau salik lalai dan panjang angan-angan, maka nampaknya tidak ada kemungkinan salik itu dapat bebas daripada penjara ini.

3- Penjara ketiga adalah akhirat.

Nampaknya hidangan-hidangan yang disediakan dalam penjara ini lebih enak daripada penjara dunia, di sini hidangannya adalah pahala, syurga dan bidadari yang cantik lagi menggoda. Rantai yang membelenggu dalam penjara ini adalah kehendak dan keinginan diri sendiri. Menganggap diri sendirilah yang melakukan segala sesuatu sama ada baik atau buruk....Bagaimanapun, kendaraan yang dapat membebaskan salik daripada penjara ini adalah ilmu, yaitu salik tidak memandang kepada perbuatannya tetapi adalah anugerah daripada Alloh SWT.

4-Penjara keempat adalah alam malaikat.

Inilah penjara alam Wujud yang terakhir. Hidangan yang terdapat dalam penjara ini adalah mendapatkan keramatan ,keampuhan dan kemuliaan di sisi Mahluk. Rantai yang membelenggu salik dalam penjara alam malaikat ini adalah sisa-sisa kehendak diri sendiri dan kesadaran tentang diri sendiri, Yaitu segala yang dilakukan adalah atas daya diri sendiri bukan karunia dari Alloh SWT.Untuk keluar dari penjara ini perlulah menghapuskan segala kehendak, keinginan, cita-cita dan angan-angan dengan menyadari bahwa salik adalah kosong, yang ada hanyalah Alloh semata-mata ....

5- Penjara kelima adalah ilmu Alloh SWT.

Ilmu Alloh SWT bukanlah alam namun tidak keluar dari alam, sebagaimana empat penjara yang sebelumnya, yang mana penjara-penjara tersebut adalah alam ciptaan Penciptanya. Ilmu Alloh adalah sesuatu yang bersangkutan dengan hal-hal keILAHIYAHAan itu sendiri.Hidangan yang terdapat dalam penjara ilmu ini adalah rahasia-rahasia yang ghoib-ghaib tentang hukum-hukum Alloh SWT. Dalam hal ilmu Alloh ini, salik dapat melihat pentadbiran (pengaturan) Al-Ilah yang menggerakkan alam dan semua kejadian yang berlaku di dalamnya. Ilmu Alloh sangat luas dan tidak Ada persamaanNya.Salik yang asyik dengan ilmu Alloh akan terpenjara di dalamnya buat selama-lamanya.

6- Penjara keenam adalah makrifatulloh.
Ini adalah penjara yang paling kuat dan sangat sulit untuk di lepas maka hati''lah,
ilmu Alloh dan makrifatulloh bukanlah alam, tetapi HAQ yang berkaitan dengan hal-hal keILAHIYAHAanNya sendiri, hidangan yang terdapat di sini adalah hakikat-hakikat ALAM SEMESTA akan tampak nyata jauh dekat sama, hal-hal yang rahasia-rahasia berkaitan keILAHIYAAan itu janganlah di sampaikan ....

SELAMAT MENGKAJI BIMBANG dalam CAHAYA PENENTUAN ........

AL-MINNATUL MAULAH .... SALAM KOPI LUWAK ,,, MAWOOON ...........

Kisah haji 5 : Rame rame pun masih tersesat

Kisah haji 5 : Rame rame pun masih tersesat

taksi-haji
Ini kisah haji karena asal bicara seseorang yang menjadikan semua tersesat sebagai berikut :Karena sering mendengar banyak orang yang tersesat selama melakukan ibadah haji, maka sekelompok jemaah haji menyiasatinya dengan naik taxi bersama sama menuju kota Mekah. Di dalam taxi di tengah perjalanan, tanpa sadar salah seorang jamaah haji berkata: “Nah kalau berombongan begini, tersesat juga tidak akan repot.”
Lalu apa yang terjadi?. Ternyata taxi yang ditumpangi mereka itu jalannya berputar putar selala beberapa jam tanpa bisa menemukan lokasi yang dituju. Supir mendadak jadi linglung, tidak tahu jalan.
Rombongan gelisah dan akhirnya sadar, bahwa ini bukan sesat biasa. Mereka lalu berhenti, istighfar bersama dan berdoa semoga ditunjukkan jalan. Alhamdulilah, taxi jalan lagi ternyata posisi mereka tidak jauh dari hotel yang mereka cari dan dalam tempo lima menit tiba di hotel
Wallahu a’lam

Kisah haji 6 : Kesombongan seorang diplomat

Kisah haji 6 : Kesombongan seorang diplomat

mekah
Saya mendapat cerita ini dari seseorang rekan kerja sesama diplomat di suatu negara, ceritanya adalah sebagai berikut :
Ada seorang diplomat senior yang berkesempatan menunaikan haji setelah penempatan yang sekian kali di berbagai belahan dunia. Dia sudah mengunjungi hampir semua kota besar di dunia seperti New York, London, Paris, namun sayangnya ke Mekah itu belum pernah.
Dengan profesi sebagai diplomat dimanapun kota atau wilayah manapun dia datang, selalu paling cepat beradaptasi dan menguasai seluk beluk dan liku liku satu wilayah secara detail.
Suatu waktu, dengan percaya diri dia pernah berkata kepada seseorang: ” Aku heran, kok orang bisa tersesat ketika haji. Kalau anda datang ke suatu wilayah, langkah pertama ingatlah benchmark atau landmark apa yang dapat ditandai di kota itu. Ingat dan hafalkan sudut sudut dan tanda tanda utamanya, pasti tidak akan tersesat.”
Dengan pengetahuan dan kepercayaan diri (kesombongan) seperti itu, dia masuki kota Mekah. Maka di hari pertama, ia hilang tersesat dan baru tiba di hotel setelah tiga hari. Menurut para jemaah haji, mungkin dia lambat untuk segera sadar dan tobat.
Wallahu a’lam

Kisah haji 7 : menolak sahabat sendiri

Kisah haji 7 : menolak sahabat sendiri

maktab haji
Sebagai diplomat pada kementerian luar negeri RI, kami memiliki kesempatan yang lebih baik berupa kemudahan untuk melaksanakan haji dengan lebih mudah dan tidak perlu mengantri tahunan seperti di tanah air.Pada saat penempatan saya di Tunisia, pada awal tahun 2005, saya dan istri beserta 5 orang lainnya dari KBRI Tunisia mendaftarkan diri untuk ikut Haji Luneg (luar negeri) yang dikelola pegawai lokal Konsulat Jenderal RI Jeddah. Rekan rekan saya sesama diplomat dari berbagai belahan dunia juga dapat memanfaatkan fasilitas ini.
Fasilitas haji luneg sendiri seperti ONH plus berdurasi hanya 2 minggu. Pada hari yang ditentukan sekitar H-10 kami terbang ke Jeddah menggunakan Tunis Air. Dari bandara kami dikumpulkan di suatu tempat dekat KJRI Jeddah untuk menunggu rekan rekan lainnya yang dijadwalkan tiba pada hari itu.
Menjelang malam, peserta haji dari berbagai tempat  yang menggunakan pesawat udara itu sebanyak 35 orang telah berkumpul untuk mendengarkan arahan pembimbing haji untuk berangkat malam ini juga ke Mekah. Kamipun di bagi beberapa kelompok sebanyak 6-7 orang masing masing dengan satu orang pembimbing haji yang diambilkan dari mahasiswa Indonesia yang ditugaskan dari negara negara sekitar Arab Saudi.
Salah satu pesan dari pembimbing haji saat itu agar jemaah haji dapat menjaga niat, mejaga lisan dan tidak berlaku sombong, tertib dan menjaga kekompakan sesama jamaah.  Sayapun mengiyakan untuk menaati  anjuran tersebut. Setelah itu semua jamaah dipersilahkan untuk miqat dari Jeddah dan mengenakan pakaian ihram ditempat itu untuk kemudian bergerak menuju Mekah menggunakan minibus yang sudah disiapkan.
Dalam perjalanan kami di bimbing secara detail mulai dari doa perjalanan dan doa kala mulai memasuki Mekah. Kami tiba di Masjidil Haram tengah malam dan terus diarahkan untuk memasuki Masjidil Haram. Didalam Mesjid sudah terlihat ramai jemaah yang melaksanakan shalat malam dan melakukan tawaf. Kami pun dipersilahkan untuk wudhu dan melaksanakan shalat tahiyatul masjid 2 rakaat dan setelah itu bergegas untuk thawaf.
Saat thawaf mau dimulai, saya memandang kabah dengan takjub ada perasaan luar biasa muncul dan rasa takjub karena dapat melihat sendiri wujud kiblat bagi umat Islam sebagai arah dari shalat mereka di seluruh dunia. Setelah tawaf ini kami di minta untuk kembali untuk bersama sama menuju penginapan kami yang sudah disiapkan panitia.
Sesampai di penginapan, ternyata sudah banyak jemaah lainnya sekitar 20 orang lagi yang ternyata datang ke Mekah menggunakan jalan darat dari perwakilan di beberapa negara sekitar Arab Saudi seperti Jordan, Syiria, UEA, Qatar, Bahrain dan dari Riyadh Arab Saudi yang dapat ditempuh dengan jalan darat.
Tibalah pembagian kamar, Saya mendapatkan satu kamar yang ukuran tidak begitu besar bersama 6 orang lainnya. Sementara istri terpisah bergabung di kamar lain dengan jamaah putri lainnya.  Saat menempati kamar itu dan teman lainnya sudah menempati tempat tidur masing-masing, saya melihat ada satu tempat tidur lipat yang tersisa.
Saya berkata : Gimana sih panitia 6 orang didalam saja sudah terlihat penuh, masih mau ditambah satu orang lagi?  Saya kemudian mempengaruhi teman lainnya untuk menyembunyikan tempat tidur lipat itu, sehingga bila panitia menanyakan sudah tidak ada lagi tempat dan kami sepakat untuk menolak tambahan satu jemaah secara bersama sama.
Tidak berapa lama masuklah seorang Jemaah diantar panitia. Saya kaget dan tidak mengira siapa yang datang, ternyata dia adalah sahabat baik saya. Semua teman menunggu ada reaksi penolakan saya.  Tapi apa reaksi saya, saya malah senang menyambutnya dan lupa akan niat jelek sebelumnya untuk menolak jemaah baru ini. Saya sendiri lah yang mengeluarkan  tempat tidur lipat yang sudah disembunyikan dan mengatur kembali tata letak tempat tidur lainnya supaya nyaman ditempati kami bertujuh.
Teman teman semua heran akan sikap saya yang berbalik 180 derajat menjadi sangat baik kepada orang itu. Sayapun tidak sabar mengabarkan kepada teman saya itu bahwa sebelumnya saya sudah berucap untuk menolak siapapun yang akan masuk lagi kekamar kami.
Teman saya tertawa, namun sayapun tetap minta maaf kepadanya dan tidak akan pernah untuk memiliki niat dan berucap jelek terhadap siapapun selama melaksanakan ibadah haji ini. Terngiang ucapan pembimbing haji kala di Jedah agar segera menyingkirkan segala niat jelek dan ucapan jelek waktu berhaji.
Wallahu a’lam

Kisah haji 8 : kemudahan badal umrah untuk Ibu

Kisah haji 8 : kemudahan badal umrah untuk Ibu

tawaf-di-makkah-terhenti-tanda-kapasitas-berlebih-GkNH0KgjJJ
Seperti yang diceritakan pada kisah haji sebelumnya, setelah mendapatkan pondok, kami secara rutin bolak balik ke mesjidil Haram untuk melaksanakan shalat fardhu .
Untuk menghemat waktu dan tenaga, kami biasa menggabungkan shalat fardhu seperti datang shalat dhuhur sekalian dengan ashar atau datang saat shalat isya untuk sekalian shalat malam dan shubuh. Datang shalat ashar sekalian maghrib dan begitu seterusnya hingga beberapa hari, dengan niat untuk mendapatkan pahala yang sangat besar dapat shalat di Masjidil Haram.
Pada H-3 menjelang besoknya wukuf diarafah. kami diminta untuk banyak istirahat tidak melakukan aktifitas berat untuk persiapan wukuf besoknya pada tanggal 9 Zulhijah. Pada saat itu para pembimbing haji yang mahasiswa yang tidak lagi memiliki pekerjaan untuk mengantar kami, kemudian menawarkan siapa yang minta di badal kan umrah  untuk orang tua atau kerabat dekatnya.
Sayapun ditawari dan teringat kalau ibu saya belum pernah umrah semasa hidupnya, awalnya saya meminta dia membadalkan, namun kemudian saya ingat sudah tentu akan lebih baik bila saya sendiri yang membadalkan umrah ibu saya.
Bada Ashar, berangkatlah saya dan pembimbing haji kelompok saya seorang mahasiwa mesir. Kami pun naik angkutan ke Tanim untuk melakukan Miqat mengenakan pakaian ihram disana sebagai awal melaksanakan umrah.  Dalam perjalanan ke Mesjidil Haram, karena kebiasaan suka melihat-lihat dagangan yang dijajakan, saya tertarik dengan sajadah Turki yang sangat bagus dan kala itu dijual cukup murah dan saya mengambil 3 buah, niatnya untuk oleh oleh jika pulang nanti.
Dengan menenteng bungkusan berisi sajadah dan berpakaian ihram, saya dan pembimbing haji kaget, karena masjidil haram sangatlah penuh dan akan segera dilaksanakan shalat maghrib. wajarlah penuh karena H-3 semua jamaah yang di Madinah sudah merapat seluruhnya di Mekah.  Kamipun sibuk mencari tempat yang luang, namun tidak satupun tersisa akhirnya kami bergerak ke atas dan baru menemukan ruang tersisa di lantai 3, alhamdulilah akhirnya bisa ikut jemaah magrib.
Setelah shalat maghrib, pembimbing haji mengajak untuk segera melakukan tawaf. Dari lantai 3 saya melihat takjub ke arah kabah sebegitu rapat jamaah yang tawaf. Saya bergumam dalam hati bisa tidak untuk thawaf dalam kondisi penuh serupa itu. Pembimbing haji bilang tetap niatkan untuk thawaf, insha allah ada jalan.
Kami pun turun ke lantai 1, kala itu sudah sangat sulit bergerak untuk mendekati orang yang thawaf, apalagi saya membawa bungkusan sajadah yang dibeli. Akhirnya bungkusan itu saya taruh dekat suatu  tiang, biarlah disana kalau memang milik pasti dapat saya temukan kembali.
Dengan perlahan saya memulai thawaf pada lingkaran paling luar terus di bimbing oleh mahasiswa tadi untuk berputar sebanyak 7 kali. Ajaib selama memutar secara bertahap saya bergeser sendirinya ketengah ke lingkaran paling dalam. Saat hitungan ke tujuh posisi saya berada di depan pintu kabah yang dikenal dengan multazam dan sejajar dengan maqam ibrahim di belakangnya.  Lalu terdengar pengumuman dari pihak mesjid bahwa akan dimulai shalat isya.
Pemandangan setelah itu terlihat para asgar dengan sigap mengatur barisan shalat. Pembimbing haji bilang agar saya segera mencari shaf shalat agar tidak diusir asgar, saya sedikit panik karena jujur tidak tahu dimana shafnya. Saat bingung itu,  tiba tiba ada 2 orang tinggi besar yang satu berkulit putih dan berkulit hitam mengapit  untuk duduk bersamanya. Sayapun nurut untuk duduk, ternyata itu shaf yang benar dan pembimbing haji saya malah tidak kebagian sehingga terdepak duduk jauh beberapa shaf dari saya.
Tiba tiba aneh di depan saya muncul tiang microphone yang menandakan bahwa itu tempat imam. Tak berapa lama datang Imam mesjid diikuti dengan beberapa orang berjubah mengiringinya menempati shaf pertama. Shaf saya berada di barisan kedua sejajar dengan kedudukan Imam dan kaki imam itu terlihat jelas.  Saya ikut shalat isya dengan khusyuk dan bersyukur dapat shalat fardhu di posisi itu.
Setelah shalat isya saya memanfaatkan waktu untuk berdoa sebanyak-banyaknya, karena saya sudah paham ditempat yang disebut multazam ini segala doa di ijabah Allah. Saya mendoakan orang tua saya, keluarga dan terutama ibu saya semoga mendapat tempat layak disisinya.
Setelah selesai shalat isya kami kembali pulang dan mendekati suatu tiang dan aneh bungkusan saya masih aman disana dan sayapun pulang. Di jalan pulang saya melihat kembali imam mesjid dan pengiringnya berjalan bergegas keluar di pintu yang sama saya dan mahasiswa itu keluar. Saya lalu tanya kepada mahasiswa: siapa nama  imam itu ?. Mahasiswa itu bilang itu imam Sudais . Masyaallah oh itu orangnya… saya sangat mengagumi beliau karena kemerduan dan tartil bacaannya.
Di perjalanan pulang saya banyak bersyukur kepada Allah atas segala kemudahan yang saya dapatkan karena niat membadalkan umrah ibu saya. Dan itu meyakinkan saya bahwa itu  adalah cerminan betapa besar pengorbanan dan kasih ibu saya dalam membesarkan saya dan saya yakin bahwa balasan ibu  saya adalah di surga.
Wallahu a’lam

Kisah haji 9 : orang tua renta yang dimampukan Allah

Kisah haji 9 : orang tua renta yang dimampukan Allah

kemenag-garansi-jamaah-calon-haji-berangkat-ke-tanah-suci-hKTCtSWMG4
Beberapa kali seorang ustadz membawa jemaah tua renta yang ketika latihan manasik haji sudah tidak bisa jalan. Mereka digandeng oleh anaknya atau oleh jamaah lain.
Beberapa jemaah yang lebih sehat bertanya kepada ustadz tentang orang yang tua renta tadi jika tiba di tanah suci nanti. Ustadz itu melihat bapak yang tua renta tadi sangat tawakal. Dia ikuti semua latihan manasik dengan tekun dan tawakal.
Karena itu, sang ustadz yang sudah berpengalaman berani mengatakan kepada jemaah tadi : ” Banyak pengalaman menunjukkan orang yang latihan manasiknya dituntun dan digandeng yang muda, ditanah suci terbalik. Dia yang menuntun dan menggandeng yang muda”.
Para jemaah yang mendengar itu heran dengan jawaban tersebut. Kemudian merekapun berangkat ke Mekah untuk haji. Di Mekah sudah teramat padat. Mereka melakukan umrah dalam suasana yang sangat padat. Ditengah umrah yang padat itu, bapak yang tua renta tadi lepas dan dinyatakan hilang.
Mendengar hal itu, sang ustadz pun agak gelisah dan mempercepat rangkaian thawaf dan segera mencari di sekitar sumur zamzam. Sementara itu, jamaah lain belum selesai thawaf. Keluar dari sumur zam zam, seseorang menepuk pundak sang ustadz dan berkata:’ Nak ini bapak ! Gimana tawaf bapak sah gak ?’ Karena bapak tadi terseret ke dinding ka’bah.” katanya bingung.
Ternyata bapak yang tua renta yang jalan saja tertatih tatih tadi, telah selesai lebih dulu dibanding jemaah lain yang sehat. Mereka oleh Allah di beri jalur khusus di pinggir kabah, sebuah jalur yang susah dilintasi, karena sangat padat.
(dari buku Ketawa sehat bareng ahli fiqih, Khaeron Sirin)
Wallahu a’lam

Doa kala terbangun di tengah malam

Doa kala terbangun di tengah malam


Bila terbangun di tengah malam atau bahasa jawanya ngelilir, maka sebaiknya segera membaca dzikir :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ, وَ سُبْحَانَ اللهِ, وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, وَ اللهُ أَكْـَبُر. وَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.
Artinya : “Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, Tiada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah”.
Hadist diatas di riwayatkan dari Ubadah bin Shamit dari Nabi Saw yang diabadikan oleh imam Bukhari dalam shahihnya, yang mengatakan barang siapa yang ngelilir (terbangun di tengah malam) kemudian membaca diatas, kemudian memohon ampun maka Allah akan mengabulkan permintaannya.
Apalagi kalau kemudian diteruskan dengan mengambil air wudhu, lalu mendirikan  shalat maka sudah pasti Allah akan menerima shalatnya.
Wallahu a’lam

Makloon Jahit Bandung: Solusi Terbaik untuk Bisnis Fashionmu!

 Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...