Selasa, 13 November 2012

RINDU ,JINAK HATI DAN RIDHO SEORANG SUFI

Segala puji bagi الله yang membersihkan hati para wali-Nya dari berpaling kepada keelokan dunia dan kekayaannya. Kemudian Ia megikhlaskan hati mereka untuk berhenti di atas permadani kemuliaan-Nya. Kemudian Ia menjadi penerang bagi mereka dengan asma dan sifat-Nya sehingga menjadi cemerlang dengan nur ma’rifah-Nya. Kemudian Ia menyingkapkan bagi mereka dari keagungan-Nya sehingga terbakar dengan api kasih sayang-Nya. Kemudian Ia terhijab/terdinding dari padanya dengan hakikat keagungan-Nya sehingga hati para wali itu heran dalam lapangan luas keagunagan dan kebesaran-Nya.


Maka setiap kali hati para wali itu tergerak untuk memperhatikan hakikat keagungan niscaya akan diliputi kedahsyatan oleh berlumurannya debu pada akal dan mata hatinya. Dan setiap kali hati para wali itu berkeinginan berpaling dalam keadaan putus asa niscaya datang panggilan dari khemah keelokan :”Sabar hai yang berputus asa dari mencapai Al-Haq disebabkan kebodohan dan ketergesaannya”. Maka teruslah hati para wali itu diantara menolak dan menerima, menahan dan sampai, tenggelam di dalam lautan ma’rifah dan terbakar dengan api kasih sayang-Nya.


Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, penutup para nabi-nabi dengan sempurna kenabiannya. Dan kepada keluarga dan sahabatnya, penghulu manusia dan imam-imamnya, panglima kebenaran dan yang menggenggamkannya. Anugerahilah dengan kesejahteraan yang banyak. Amma ba’d :


Sesungguhnya kasih sayang / mencintai الله adalah tujuan yang paling jauh dari maqam-maqam yang ingin dicapai dan ketinggian yang tertinggi dari derajat-derajat. Tidak ada sesuatu sesudah memperoleh kasih sayang, suatu maqampun lagi, selain berupa buah dari buah-buahnya dan ikutan dari pengikut-pengikutnya seperti maqam rindu, jinak hati, rida dan isfat-sifat lain yang searah dengan itu. Dan tidak ada satu maqampun sebelum maqam kasih sayang itu selain hanya lah merupakan pendahulu dari pendahulu-pendahulu maqam kasih sayang sperti sabar, taubat, zuhud dan lain-lain.


Maqam-maqam lain jikalau sukar adanya maka tidaklah kosong hati dari kemungkinannya. Adapaun mencintai الله Ta’ala, maka sulitlah keimanan dengan mencintai itu sehingga sebagian ulama memungkiri kemungkinannya dan mengatakan tidak ada makna baginya selain rajin mengerjakan ta’at kepada الله Ta’ala. Adapun hakikat kasih sayang/ mencintai maka itu mustahil, selain bersama sejenis dan simisal.


Manakala mereka memungkiri kasih sayang niscaya mereka memungkiri akan adanya kejinakan hati, kerinduan dan kelezatan munajah dan lain-lain yang harus bagi kasiah-sayang dan mengikutinya. Dan tidak boleh tidak daripada menyingkap tutup dalam persoalan ini. Kami akan menyebutkan dalam kitab ini penjelasan dalil-dalil syara’ mengenai kasih sayang, kemudian menjelaskan hakikatnya dan sebab-sebabnya, kemudian penjelasan bahwa tidak ada yang berhak dicintai selain الله Ta’ala, kemudian penjelasan bahwa kelezatan yang terbesar adalah kelezatan memandang wajah الله تعالى, kemudian penjelasan tentang sebab kelebihan kelezatan memandang akhirat atas ma’rifah di dunia, kemudian penjelasan sebab-sebab yang menguatkan kecintaan kepada الله تعالى, kemudian penjelasan sebab-sebab berlebih kurangnya manusia tentang kecintaan, kemudian penjelasan sebab tentang singkatnya pemahaman dari hal ma’rifah kepadan الله تعالى, kemudian penjelasan makan rindu, kemudian penjelasan kecintaan الله تعالى kepada hamba-Nya, kemudian pembicaraan mengenai tanda-tanda kecintaan hamba kepada الله تعالى, kemudian penjelasan makna kejinakan hati , kemudian penjelasan mengenai makna ridha dan penjelasan keutamaannya, kemudian penjelasan hakikat ridha, kemudian penjelasan bahwa do’a dan kebencian kepada perbuatan-perbuatan maksiyat itu tiada berlawanan, demikian pula lari dari perbuatan maksiyat , kemudian penjelasan tentang cerita-cerita dan ucapan-ucapan yang bercerai berai bagi orang-orang yang mencintai-Nya, Inilah penjelasan dari kitab ini,


PENJELASAN DALIL-DALIL SYARA’ TENTANG KECINTAAN HAMBA KEPADA الله تعالى.


Ketahuilah bahwa umat itu sepakat bahwa mencintai الله تعالى dan Rasul-Nya SAW itu wajib. Dan bagaimana diwajibkan apa yang tidak ada wujudnya ? Bagaimana ditafsirkan kecintaan dengan ta’at dan ta’at itu mengikuti kecintaan dan buahnya.?


Maka tidak boleh tidak didahulukan penjelasan tentang kecintaan itu, kemudian manusia itu akan menta’ati siapa yang dicintainya.


Ditunjukkan kepada adanya kecintaan kepada الله تعالى oleh firman-Nya :


يحبهم و يحبوانه

IA MENCINTAI MEREKA DAN MEREKA MENCINTAI-NYA (Al-Maidah 54).

Maka Nabi SAW bersabda, استعد للبلاء yang artinya : Bersedialah untuk menghadapi cobaan.


Diriwayatkan dari sahabat Umar RA yang mengatakan “Nabi SAW memandang kepada Mash’ab bin Umair dengan menghadap kepadanya, dan pada Mush’ab itu ada kulit Kabsy yang telah dibuatnya seperti ikat pinggang. Nabi SAW lalu bersabda, :


انظروا الى هذاالرجل الذى نورالله قلبه لقد رأيته بين ابويه يغذوانه بأطيب الطعام والشراب فدعاه حب الله ورسوله الى ما ترون.

“Lihatkah kepada lelaki ini yang telah dicurahkan nur /cahaya oleh الله ke dalam hatinya. Aku telah melihatnya diantara ibu bapaknya yang memberikannya makanan dan minuman yang lebih baik, maka ia dipanggil oleh kecintaan kepada الله dan Rasul-Nya kepada apa yang kamu melihatnya”.


Pada hadits yang masyhur disebutkan bahwa Nabi Ibrahim AS mengatakan kepada Malakul Maut ketika datang kepadanya untuk mengambil nyawanya, “Adakah engkau melihat Yang Dicintai (الله) mematikan yang mencintai-Nya ?”


Maka الله تعالى menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim AS, “Adakah engkau melihat Yang Mencintai itu tidak suka bertemu dengan yang dicintai-Nya ?”.


Maka Nabi Ibrahim AS berkata, “Hai Malakul Maut, sekarang ambilah nyawa itu “.


Keadaan ini tidak akan diperoleh kecuali hamba الله yang mencintai-Nya dengan seluruh hatinya. Oleh karena itu apabila ia mengetahui bahwa mati itu adalah sebab pertemuan (dengan الله SWT), niscaya tergeraklah hatinya kepada-nya. Dan tidak ada baginya yang dicintai selain daripada-Nya sehingga ia berpaling dari yang lain.


Nabi kita SAW membaca di dalam doanya :


اللهم ارزقنى حبك وحب من احبك وحب مايقربنى الى حبك

واجعل حبك أحب الى من الماء البارد


Yaa Allah anugerahilah aku mencintai Engkau dan mencintai orang yang mencintai Engkau, dan anugerahilah aku kecintaan kepada apa saja yang dapat mendekatkan aku kepada mencintai Engkau, dan jadikanlah kecintaan kepada Engkau sebagai sesuatu yang paling aku cintai daripada (kecintaan kepada) air yang dingin.


Seorang arab pedesaan datang kepada Nabi SAW seraya bertanya, “Wahai رسول الله , kapan kiyamat datang ?”

Nabi SAW menjawab, “Apa yang telah engkau perisapkan bagi kiyamat itu ?”

Orang arab itu menjawab, “Tiada aku sediakan untuk kiyamat itu dengan banyaknya shalat dan puasa, hanya saja aku mencintai الله dan Rasul-Nya”.

Lalu رسول الله SAW bersabda,

المرءمع من احبه

“Orang itu akan dikumpulkan bersama orang-orang yang ia cintai”.


Sahabat Anas RA berkata, ‘Tidaklah aku melihat kaum muslimin yang bergembira dengan sesuatu sesudah Islam, sebagai mana bergembiranya mereka dengan hadits ini”.


Abu Bakar As-Shidiq berkata, “Barang siapa yang merasakan kemurnian kecintaan kepada الله SWT, niscaya yang demikian ini akan menyibukkannya daripada mencari harta dunia dan meliarkan hatinya dari semua manusia”.


Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Barang siapa mengenal Tuhannya niscaya ia akan mencintai-Nya. Dan barang siapa mengenal dunia niscaya ia akan zuhud kepadanya. Orang mukmin itu tidak bermain-main sehingga ia menjadi lalai. Maka apabila ia bertafakur niscaya gundahlah hatinya”.


Abu Sulaiman Ad-Daraani berkata, “Sesungguhnya dari makhluk الله itu ada makhluk yang tidak disibukkan mereka oleh surga dan apa yang ada di dalamnya dari bermacam-macam nikmat. Maka bagaimana mereka menjadi sibuk dengan dunia ?”


Diriwayatkan bahwa Nabi Isa AS melewati tiga orang yang telah kurus badannya dan berubah warna wajahnya. Lalu ia bertanya kepada ketiga orang itu, “Apakah yang menyebabkan kamu seperti apa yang aku lihat ini ?”

Mereka menjawab, “Takut dari neraka?”

Nabi Isa AS berkata, “Menjadi hak atas الله bahwa Ia meng-amankan orang-orang yang takut”.


Kemudian nabi Isa AS melewati dari yang tiga tadi kepada tiga orang yang lain, tiba-tiba dijumpainya mereka lebih kurus dan lebih berubah warna wajahnya. Maka ia bertanya, “apa yang menyebabkan kamu kepada apa yang aku lihat ini ?”

Mereka menjawab, “rindu kepada surga”.

Nabi Isa AS lalu menjawab, “Menjadi hak atas الله dengan memberikan kepadamu apa yang kamu harapkan”.


Kemudian nabi Isa AS berlalu dari ketiga orang tadi dan bertemu dengan tiga orang yang lain. Tiba-tiba dijumpainya mereka itu lebih kurus dan berubah warna mukanya. Seakan-akan pada wajah mereka nampak nur (cahaya) . lalu Nabi Isa AS bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu seperti apa yang aku lihat ini ?”.

Mereka menjawab, “Kami mencintai الله Azza wa Jalla”

Nabi Isa AS lalu berakta, “kamu orang muqarrabiin. kamu orang muqarrabiin. kamu orang muqarrabiin (orang yang dekat dengan الله SWT).


Abdul Wahid bin Zaid berkata, “Aku berlalu pada orang yang berdiri di dekat salju (es di musim dingin). Lalu aku bertanya, “Apakah engkau tidak merasa dingin ?”

Orang itu menjawab, “Barang siapa yang disibukkan dengan kecintaan kepada الله niscaya ia tidak merasa dingin”.


Dari Sirri As-Saqathi RA mengatakan, “Segala umat pada hari kiyamat dipanggil dengan nabi-nabinya. Maka dikatakan, “Hai umat Musa, hai umat Isa, hai umat Muhammad”. Yang tidak mencintai الله تعالى mereka dipanggil, “Hai wali-wali الله !. Marilah kepada الله Yang Maha Suci. Hampirlah hati mereka itu tercabut karena gembiranya”.


Harrm bin Hayyan berkata, “ Orang Mukmin apabila mengenal Tuhannya Azza wa Jalla niscaya mencintai-Nya”. Apabila mencintai-Nya niscaya menghadap kepada-Nya. Apabila mendapat kelezatan ketika mengahdap kepadanya, niscaya ia tidak memandang kepada dunia dengan mata nafsu syahwat. Dan tidak memandang akhirat dengan mata lesu. Kemanisan menghadap itu menyusahkannya di dunia dan menyenangkannya di akhirat”.


Yahya bin Muadz berkata, “kema’afan-Nya menghabiskan dosa, maka bagaimana Keridhaan-Nya ? Keridhaan-Nya menghabiskan angan-angan maka bagaimana kecintaan-Nya ? kecintaan-Nya mendahsyatkan akal, maka bagaimana kasih sayang-Nya ? kasih sayang-Nya melupakan yang kurang dari itu maka bagaimana kelemah lembutan-Nya ?”.


Terdapat pada sebagaian kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul AS, “Hai hamba-Ku, hak engkau bagi engkau itu mencintai, maka demi hak-Ku kepada engkau adalah engkau mencintai Aku”.


Yahya bin Muadz berkata, “Seberat biji sawi dari kecintaan itu lebih aku sukai dari beribadah 70 tahun tanpa kecintaan”.

Yahya bin Muadz kembali berkata, “Wahai Tuhanku, bahwasanya aku menetap di halaman Engkau, sibuk dengan pujian yang kecil kepada Engkau. Engkau bawa aku kepada Engkau, Engkau pakaikan aku dengan pakaian ma’rifah kepada Engkau. Engkau mungkinkan aku dengan kelemah lembutan Engkau. Engkau pindahkan aku dalam segala hal. Engkau bolak-balikkan aku dalam segala amal perbuatan dengan tertutup, tobat, zuhud, rindu, ridha dan kecintaan. Engkau berikan aku minuman dari kolam Engkau, Engkau biarkan aku dalam kebun Engkau yang mengikuti perintah Engkau yang tergantung oleh kasih sayang dengan firman Engkau dan bagi apa yang telah keluarlah kumisku dan telah tampaklah keberuntunganku. Maka bagaimana aku berpaling pada hari ini dari Engkau dalam keadaan besar dan telah Engkau sediakan ini dari Engkau dalam keadaan kecil ? Maka bagiku, tiada tinggal lagi di keliling Engkau, gerakan yang tersembunyi. Dan dengan tunduk kepada Engkau, tiada tinggal lagi suara yang tiada terang. Karena itu aku mencintai. Setiap yang mencintai itu tergantung dengan kasih sayang kepada kecintaannya dan terpaling dari yang bukan kecintaannya.

Telah datang hadits-hadits dan atsar-atsar mengenai kecintaan kepada الله تعالى yang tidak masuk dalam hinggaan orang yang menghinggakan, dan yang demikian itu adalah hal yang jelas. Sedangkan yang kabur adalah pada memastikan maknanya. Maka hendaklah kita menggunakan tenaga pada yang demikian

Senin, 05 November 2012

DIALOG SUFISME

                                                                      

1. Sufisme dan Islam (Muhammad Ali al-Mishri)

2. Pemahaman secara Mendalam 


Jawaban-jawaban pertanyaan ini ditujukan untuk Sufi  dalam Islam

1. SUFISME DAN ISLAM

Pertanyaan 1: Apakah dasar-dasar Sufisme ?

Jawaban: Dasar utama Sufisme adalah keyakinan; keyakinan Islami (Iman) dengan enam dasar, yaitu: adanya Allah; Allah Yang Esa, adanya para Malaikat, para Rasul, Hari Pembalasan, Takdir.

Pertanyaan 2: Bagaimana dasar-dasar tersebut dipahami, karena tidak satu pun merupakan subyek pembuktian umum oleh mayoritas masyarakat?

Jawaban: Semuanya dicatat di dalam pikiran dan dialami dalam "hati".

Pertanyaan 3: Apakah penyelesaian Sufisme?

Jawaban: Persepsi yang melampaui suatu pernyataan di dalam "hati".

Pertanyaan 4: Apa perbedaan antara yang Berubah dan orang-orang lain?

Jawaban: Pemahaman yang Berubah adalah sesuatu yang lain dari apa yang biasa disebut pengetahuan oleh orang lain.

Pertanyaan 5: Apa pengetahuan masyarakat biasa?

Jawaban: Adalah suatu peniruan; belajar melalui latihan dari para instruktur; dianggap yang sejati padahal tidak.

Pertanyaan 6: Bagaimana keyakinan sejati dikembangkan?

Jawaban: Dengan mendatangi, melalui beberapa praktek, Jalan yang hanya satu dari tujuhpuluh dua Jalan yang mungkin terbuka untuk manusia. Bisa saja terjadi, setelah mengikuti jalan imitasi, muncul satu yang sejati, tetapi ini sulit.

Pertanyaan 7: Apa bentuk religi lahiriah yang diikuti orang yang Berubah?

Jawaban: Mayoritas mengikuti peribadatan Islam dan masyarakat Tradisi, serta petunjuk-petunjuk ritualnya dimapankan oleh Syeikh Maturidi dari Samarkand. Mereka yang mengikuti kegiatan Islam dalam Empat Madzhab Utama, umumnya disebut Masyarakat Keselamatan (Muslim).

Pertanyaan 8: Saat ia menanyakan madzhabnya, Bayazid al-Bisthami mengatakan, "Aku dari madzhab Allah." Apa artinya ini?

Jawaban: Semua pengakuan di atas (rukun Iman) dianggap sebagai Madzhab Allah.

Pertanyaan 9: Kaum Sufi menunjuk dirinya sebagai fenomena, pemikiran, binatang dan sayur-sayuran. Mengapa?

Jawaban: Nabi bersabda, bahwa pada Hari Pembalasan manusia dibangkitkan dalam bentuk binatang, sesuai perbuatan mereka sebelumnya. Bentuknya muncul menjadi binatang atau bentuk lain yang menyerupai secara internal, daripada bentuk kemanusiaannya. Dalam tidurnya, manusia melihat dirinya sebagai manusia; Bagaimanapun, ia mungkin melihat dirinya sendiri, sesuai dengan tendensi dominannya, sebagai seekor domba, kera, atau babi. Kesalahpahaman terhadap hal-hal tersebut menimbulkan kepercayaan bahwa kehidupan manusia berlalu menuju kebinatangan (transmigrasi), secara harfiah ditafsirkan oleh orang-orang yang tidak tahu tanpa kedalaman perspektif

Pertanyaan 10: Kaum Sufi menggunakan simbol-simbol dan menganjurkan gagasan-gagasan yang bertentangan dengan persyaratan-persyaratan sosial yang sudah mapan, dan asing untuk suatu susunan pernyataan pemikiran yang secara umum digunakan untuk sesuatu yang lebih tinggi. Mereka berbicara tentang kekasih, gelas anggur dan sebagainya. Bagaimana hal ini dapat dipahami?

Jawaban: Bagi kaum Sufi, agama seperti yang dipahami orang biasa adalah suatu yang mentah, eksternal. Simbol-simbol mereka menunjukkan keadaan tertentu. Mereka berhak menggunakan simbol "Allah" untuk sesuatu yang sama sekali tidak diketahui siapa pun, terpisah dari ilusi yang disebabkan oleh emosi.

Pertanyaan 11: Bagaimana al-Qur'an dapat menjadi alis sang kekasih (hal yang utama)?

Jawaban: Bagaimana al-Qur'an menjadi tanda yang dibuat dari karbon dan getah di atas secarik kertas, dengan menggunakan kayu dari rawa?

Pertanyaan 12: Para Darwis mengatakan bahwa mereka melihat Tuhan. Bagaimana mungkin?

Jawaban: Itu bukan kebenaran secara harfiah; namun merupakan perlambang suatu keadaan tertentu.

Pertanyaan 13: Tidak dapatkah suatu individu dilihat melalui lahiriahnya atau manifestasinya?

Jawaban: Bukan suatu individu; hanya eksternal dan manifestasinya yang terlihat. Ketika engkau melihat seseorang menghampiri dirimu, mungkin engkau berkata, "Aku bertemu Zaid"; tetapi engkau hanya dapat melihat apa yang dapat engkau lihat dari lahiriah dan superficial Zaid.

Pertanyaan 14: Menurut keyakinan ummat Muslim, merupakan penghinaan terhadap Tuhan karena kaum darwis mengatakan, "Kami tidak takut Neraka, atau mendambakan Surga."

Jawaban: Mereka tidak bermaksud demikian. Maksud mereka, bahwa ketakutan dan dambaan bukan jalan di mana manusia harus dilatih.

Pertanyaan 15: Engkau sebutkan bahwa tidak ada kontradiksi antara perilaku eksternal atau keyakinan dan persepsi batiniah kaum Sufi. Bila demikian, mengapa kaum Sufi bersikeras terhadap hal-hal tertentu dari orang lain?

Jawaban: Penyelubungan tersebut bukannya menentang tingkah laku yang baik, tetapi menentang pemahaman biasa. Sebagian besar sarjana yang diunggulkan tidak dapat memahami apa yang tidak ia alami, oleh karena itu tersembunyi darinya.

Pertanyaan 16: Jika seseorang hanya mengetahui keyakinan religius dan bukan ilmu khusus kaum Sufi, akankah keagamaannya tersebut kurang dari kaum Sufi?

Jawaban: Tidak, keyakinannya akan menjadi keyakinan religius paling sempurna, tidak dapat menjadi sesuatu yang lebih rendah daripada keyakinan seorang Sufi.

Pertanyaan 17: Apa perbedaan antara Nabi, orang suci dan mereka yang mempunyai pengetahuan tinggi serta penyelam besar?

Jawaban: Jika mereka mempunyai keyakinan religius, maka keyakinan mereka semua sama. Perbedaan mereka terletak pada pengetahuan mereka, bukan perasaan mereka. Seorang raja sama dengan warganya yang memiliki dua mata, hidung dan mulut. Ia berbeda dalam karakter dan fungsi.

(Muhammad Ali al-Mishri)

2. PEMAHAMAN SECARA MENDALAM

Pertanyaan 1: Untuk berapa lama Sufisme hidup?

Jawaban: Sufisme selalu hidup. Hal itu dipraktekkan secara sangat luas dan beragam; kulit luar dari perbedaan tersebut, kurangnya informasi telah menyesatkan kedalam pemikiran bahwa mereka secara esensial berbeda.

Pertanyaan 2: Apakah Sufisme merupakan makna bagian dalam dari Islam, atau apakah hal itu merupakan aplikasi yang lebih luas?

Jawaban: Sufisme adalah pengetahuan dengan jalan mana manusia dapat menyadari dirinya sendiri dan mencapai keabadian. Kaum Sufi dapat mengajar dengan (menggunakan) suatu kendaraan (sarana), apa pun namanya. Kendaraan religius, sepanjang sejarah telah digunakan dengan bermacam nama.

Pertanyaan 3: Mengapa seharusnya seseorang mempelajari Sufisme?

Jawaban: Karena dia diciptakan untuk mempelajarinya; itulah langkah berikutnya.

Pertanyaan 4: Namun banyak orang percaya bahwa ajaran-ajaran yang bukan disebut Sufisme merupakan langkah mereka yang berikutnya.

Jawaban: Ini adalah disebabkan oleh kepelikan ummat manusia yang memiliki dua bentuk pemahaman: Pemahaman lebih Tinggi dan Pemahaman yang Kurang. Pemahaman lebih Tinggi adalah apabila seseorang ingin mengerti tetapi sebagai gantinya mengembangkan hanya suatu keyakinan bahwa jalan tertentu adalah benar. Pemahaman yang Kurang merupakan bayangan dari Pemahaman lebih Tinggi. Seperti halnya bayangan, hal itu adalah suatu penyimpangan dari kenyataan, mempertahankan hanya sebagian dari yang asli.

Pertanyaan 5: Apakah kenyataan bahwa kaum Sufi yang telah terkenal seperti itu dan tokoh-tokoh yang dihargai (mulia) tidak menarik orang untuk mempelajarinya?

Jawaban: Kaum Sufi yang telah dikenal secara umum hanyalah suatu jumlah kecil dari keseluruhan kaum Sufi; mereka yang tidak dapat tinggal diluar keulungan (keadaan terkemuka). Daya tarik kepada seorang tokoh yang sangat dihargai oleh seorang murid yang potensial, merupakan suatu bagian dari Pemahaman yang Kurang. Selanjutnya dia mungkin mengetahui lebih baik.

Pertanyaan 6: Adakah konflik antara kaum Sufi dan metode-metode pemikiran lain?

Jawaban: Tidak akan terjadi, karena Sufisme mengujudkan atau menambahkan semua metode-metode pemikiran; masing-masing memiliki kegunaannya.

Pertanyaan 7: Apakah Sufisme terbatas pada suatu bahasa tertentu, komunitas tertentu, atau periode sejarah tertentu?

Jawaban: Permukaan yang nyata (jelas) dari Sufisme pada suatu waktu, tempat atau komunitas mungkin sering beragam, karena Sufisme harus menghadirkan dirinya sendiri dalam suatu bentuk yang akan bisa dimengerti suatu masyarakat.

Pertanyaan 8: Inikah sebabnya ada guru-guru Sufi dengan demikian banyak sistem yang berbeda dan yang terkenal dalam begitu banyak negara yang berbeda-beda?

Jawaban: Tidak ada alasan lain.

Pertanyaan 9: Namun orang suka melakukan perjalanan untuk mengunjungi guru-guru di negeri lain, yang bahasanya pun bahkan mereka tidak mengerti.

Jawaban: Tindakan-tindakan serupa itu, kecuali kalau dikerjakan di bawah instruksi-instruksi khusus untuk tujuan tertentu, dapat berguna hanya dalam Pemahaman yang Kurang.

Pertanyaan 10: Adakah suatu perbedaan antara apa yang ingin ditemukan oleh seorang laki-laki dan perempuan, dan apakah dia memang membutuhkan untuk menemukan, untuk kehidupan batiniahnya?

Jawaban: Ya, hampir tanpa kecuali. Itulah fungsi (manfaat) seorang guru untuk menyusun pelaksanaan yang benar dari jawaban untuk kebutuhan tersebut, bukan keinginan. Keinginan adalah milik lingkungan orang-orang dari Pemahaman yang Kurang.

Pertanyaan 11: Apakah pembagian Anda atas Pemahaman ke dalam Pemahaman lebih Tinggi dan Pemahaman yang Kurang, lazim untuk semua Sufi?

Jawaban: Tidak ada yang meletakkan kata-kata lazim untuk semua Sufi.

Pertanyaan 12: Apakah yang lazim untuk semua bentuk dari Sufisme?

Jawaban: Keberadaan guru, kapasitas murid, kepelikan (sifat aneh) individu, interaksi antara anggota komunitas, Kenyataan (yang sesungguhnya) dibalik bentuk-bentuk.

Pertanyaan 13: Mengapa beberapa guru Sufi mengajukan murid-murid ke dalam macam-macam Aliran (Tarekat) yang berbeda?

Jawaban: Karena Aliran-aliran tersebut mewakili ajaran yang sungguh-sungguh ada, yang dibangun menghadapi orang-orang berkait dengan kepribadian individu. Orang-orang berbeda antara yang satu dengan lainnya.

Pertanyaan 14: Tetapi mengumpulkan informasi mengenai kaum Sufi dan ajaran-ajaran mereka tidak dapat lain kecuali merupakan suatu kegiatan memulai usaha yang baik, membimbing kepada pengetahuan?

Jawaban: Ini merupakan suatu pertanyaan dari (kalangan) Pemahaman yang Kurang. Informasi mengenai kegiatan dari satu kelompok Sufi mungkin saja berbahaya secara potensial bagi orang lainnya.

Pertanyaan 15: Mengapa ada juga beberapa indikasi dari aliran Ahmad Yasavi dari Turki dan Ibnu al-Arabi dari Andalusia?

Jawaban: Karena, di dalam (kalangan) Pemahaman lebih Tinggi, bengkel kerja dibongkar setelah kerja diselesaikan

Jumat, 02 November 2012

[MP3-DAKWAH] Koleksi Audio Ceramah KH Anwar Zahid Bojonegoro

[MP3-DAKWAH]
Kumpulan Audio Wisata Rohani KH Anwar Zahid - Bojonegoro
alt
Kami mencoba Menghadirkan Link Download KH Anwar Zahid MP3,walaupun bukan yang TERBARU & TERLENGKAP
Judul Kajian Download KajianPlay Kajian
kh. anwar zahid - 2012 @cepukh. anwar zahid - 2012 @cepu
kh. anwar zahid - 2012 @rembangkh. anwar zahid - 2012 @rembang
kh. anwar zahid - 2012 @selambur geger madiunkh. anwar zahid - 2012 @selambur geger madiun
kh. anwar zahid - 2012 @sidotentrem bangilankh. anwar zahid - 2012 @sidotentrem bangilan
kh. anwar zahid - 2012 @simokalangankh. anwar zahid - 2012 @simokalangan
kh. anwar zahid - 2012 @tanggulrejo-babatkh. anwar zahid - 2012 @tanggulrejo-babat
kh. anwar zahid - 2012 @ujungpangkahkh. anwar zahid - 2012 @ujungpangkah
kh. anwar zahid - 2012 @ujungpangkah2kh. anwar zahid - 2012 @ujungpangkah2
Menyambut Romadhon & Dlm Rangka HUT RIMenyambut Romadhon & Dlm Rangka HUT RI
KH. ANWAR ZAHID (Mulung)KH. ANWAR ZAHID (Mulung)
KH. Anwar Zahid - di Sidayu, GresikKH. Anwar Zahid - di Sidayu, Gresik
kh. anwar zahid - di sumberejokh. anwar zahid - di sumberejo
KH. ANWAR ZAHID ( TEMANDANG)KH. ANWAR ZAHID ( TEMANDANG)
Halal Bi-Halal (1431H) Jama'ah Miftahul Jannah Di Rengel TubanHalal Bi-Halal (1431H) Jama'ah Miftahul Jannah Di Rengel Tuban
KH ANWAR ZAHID ISRO' MI'ROJKH ANWAR ZAHID ISRO' MI'ROJ
KH. ANWAR ZAHID - Kembali Fitri ( In Sawahan Rengel )KH. ANWAR ZAHID - Kembali Fitri ( In Sawahan Rengel )
kh anwar zahid kepohagungkh anwar zahid kepohagung
KH Anwar Zahid_Keutamaan zikir & sholat malamKH Anwar Zahid_Keutamaan zikir & sholat malam
kh anwar zahid - peringatan maulud nabi muhammad saw 17 maret 2012 jagir sidomukti surabayakh anwar zahid - peringatan maulud nabi muhammad saw 17 maret 2012 jagir sidomukti surabaya
Kh Anwar Yazid Menjadi Manusia Qona'ahKh Anwar Yazid Menjadi Manusia Qona'ah
Kh Anwar Zahid NuzuluL Qur'an di SambengKh Anwar Zahid NuzuluL Qur'an di Sambeng
kh anwar zahid peresmian jembatan bangilan tubankh anwar zahid peresmian jembatan bangilan tuban
Acara Pindahan Rumah Di LamonganAcara Pindahan Rumah Di Lamongan
kh anwar zahid walimatul ursy&halal bihalalkh anwar zahid walimatul ursy&halal bihalal
kh anwar zahid wisata rohani masjid alfala tuban2kh anwar zahid wisata rohani masjid alfala tuban2
KH. Anwar Zahid In Keboomlaty (Flumfang - Tuban)KH. Anwar Zahid In Keboomlaty (Flumfang - Tuban)
kh. anwar zahid - walimatul khitan - vicki al akbar - tubankh. anwar zahid - walimatul khitan - vicki al akbar - tuban
kh anwar zahid - Masjid Agung Madiunkh anwar zahid - Masjid Agung Madiun
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2011 @Brondong-LamonganPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2011 @Brondong-Lamongan
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @CermePengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Cerme
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Ima_an-DukunPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Ima_an-Dukun
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Jonggrang MagetanPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Jonggrang Magetan
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Pace NganjukPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Pace Nganjuk
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Perlis Utara-SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2012 @Perlis Utara-Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Babadan PonorogoPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Babadan Ponorogo
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Cokrowati (Walimatul Ursy)Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Cokrowati (Walimatul Ursy)
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Gabus PatiPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Gabus Pati
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @GKB GresikPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @GKB Gresik
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Hulaan MengantiPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Hulaan Menganti
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @KaliguntingPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kaligunting
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Mojopurogede BungahPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Mojopurogede Bungah
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Mulyorejo SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Mulyorejo Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434HPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434H
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Singgahan TubanPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Singgahan Tuban
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Sutorejo SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Sutorejo Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid @Jati gede BojonegoroPengajian KH. Anwar Zahid @Jati gede Bojonegoro
KH Anwar Zahid - Isro' Mi'roj 1433 H - Kedungpring Lamongan 2012KH Anwar Zahid - Isro' Mi'roj 1433 H - Kedungpring Lamongan 2012
PENGAJIAN KH. ANWAR MUZAHID BOJONEGORO dalam rangka Wisuda Purna Siswa 2010-2011PENGAJIAN KH. ANWAR MUZAHID BOJONEGORO dalam rangka Wisuda Purna Siswa 2010-2011
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Glatik UjungpangkahPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Glatik Ujungpangkah
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 12 Januari 2013@Sidoresmo SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 12 Januari 2013@Sidoresmo Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @RanduPadangan MengantiPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @RanduPadangan Menganti
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Rangkah SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Rangkah Surabaya
Pengajian Kyai Anwar Zahid (nasehat pernikahan)Pengajian Kyai Anwar Zahid (nasehat pernikahan)
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Kedurus SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Kedurus Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Kapas Krampung - SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Kapas Krampung - Surabaya
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @KebonsariPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kebonsari
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kedung Jambangan - BangilanPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kedung Jambangan - Bangilan
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kedungdowo BalenPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro @Kedungdowo Balen
Pengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Karah SurabayaPengajian KH. Anwar Zahid Bojonegoro 2013@Karah Surabaya

Makloon Jahit Bandung: Solusi Terbaik untuk Bisnis Fashionmu!

 Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...