Senin, 14 Agustus 2017

HUBUNGAN ILMU TAUHID DENGAN FIQH DAN TASAWUF

Orang yang memiliki ilmu tasawuf kiranya dapat mencerna dengan baik bagaimana posisi ilmunya  bila memahami beberapa koridor / batasan terkait ilmu itu dengan ilmu yang lain.
Hal ini dimaksudkan agar orang yang mempelajari tasawuf memperkuat sendi-sendi ilmunya dengan ilmu terkait lainnya seperti Tauhid dan Fiqh. Hal serupa ini diulas secara baik dalam cara mempelajari tasawuf itu, sebagaimana tulisan KH Siradjuddin Abbas, dalam buku beliau “40 Masalah Agama” Jilid 3, hal 30.
Ilmu Tasawuf adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu Islam utama, yaitu ilmu Tauhid (Usuluddin), ilmu Fiqih dan  ilmu Tasawuf.
Ilmu Tauhid untuk bertugas membahas soal-soal i’tiqad, seperti i’tiqad mengenai keTuhanan, keRasulan, hari akhirat dan lain-lain sebagainya .
Ilmu Fiqih bertugas membahas soal-soal ibadat lahir, seperti sholat, puasa, zakat, naik haji dan lain
Ilmu Tasawuf bertugas membahas soal-soal yang bertalian dengan akhlak dan budi pekerti, bertalian dengan hati, yaitu cara-cara ikhlas, khusyu, tawadhu, muraqabah, mujahadah, sabar, ridha, tawakal dan lain-lain.
Ringkasnya: tauhid ta’luk kepada i’tiqad, fiqih ta’luk kepada ibadat, dan tasawuf ta’kluk kepada akhlak
Kepada setiap orang Islam dianjurkan supaya beri’tiqad sebagaimana yang diatur dalam ilmu tauhid (usuluddin), supaya beribadat sebagaimana yang diatur dalam ilmu fiqih dan supaya berakhlak sesuai dengan ilmu tasawuf.
Orang-orang yang paham dan mengamalkan ilmu Tasawuf kemudian dikenal dengan nama orang sufi.
Syekh Abu al-Abbas r.a mengatakan bahwa kata sufi bukan berasal kata shuf (bulu domba atau kain wol) karena pakaian orang-orang shaleh terbuat dari wol dan bukan berasal dari shuffah, yaitu teras masjid Rasulullah saw. yang didiami para ahli shuffah. Kata sufi lebih tepat dinisbatkan kepada perbuatan Allah pada manusia. Maksudnya, shafahu Allah, yakni Allah menyucikannya sehingga ia menjadi seorang sufi. Dari situlah kata sufi berasal.
Kaum sufi telah menyerahkan kendali mereka pada Allah. Mereka mempersembahkan diri mereka di hadapanNya. Mereka tidak mau membela diri karena malu terhadap rububiyah-Nya dan merasa cukup dengan sifat qayyum-Nya. Karenanya, Allah memberi mereka sesuatu yang lebih daripada apa yang mereka berikan untuk diri mereka sendiri.
Firman Allah:  ”...Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(An-Nuur:21)
Firman Allah:Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.  (Shaad :46-47)

Apakah Orang Kafir akan Dihisab di Akhirat?

Apakah Orang Kafir akan Dihisab di Akhirat?

Pada hari kiamat, Allah Ta’ala akan menampakkan amal baik dan amal buruk seorang hamba untuk memberikan balasan yang adil (hisab). Para ulama berbeda pendapat, apakah hisab pada hari kiamat ini berlaku untuk semua manusia, baik muslim ataupun kafir, atau hanya khusus berlaku untuk orang-orang beriman saja? Para ulama berbeda menjadi dua pendapat.

Pertama, orang kafir akan dihisab pada hari kiamat.

Mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى رَبِّهِمْ قَالَ أَلَيْسَ هَذَا بِالْحَقِّ قَالُوا بَلَى وَرَبِّنَا قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Allah berfirman, “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab, “Sungguh benar, demi Tuhan kami.” Allah berfirman, “Karena itu rasakanlah adzab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)” (QS. Al-An’am [6]: 30).
Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)

Sesungguhnya kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka” (QS. Al-Ghasyiyah [88]: 25-26).
Mereka juga berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (12) وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَعَ أَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ (13)

Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu.” Dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta. Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban- beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri. Dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan” (QS. Al-‘Ankabuut [29]: 12-13).

Pendapat Kedua, mereka tidak akan dihisab pada hari kiamat.

Para ulama yang berpendapat seperti ini berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ

Sekali-kali tidak. Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka” (QS. Al-Muthaffifin [83]: 15).
Maksudnya, orang-orang kafir tidak akan melihat wajah Allah Ta’ala di akhirat. [1]
Allah Ta’ala berfirman,

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

Qarun berkata, ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.’ Dan apakah ia tidak mengetahui bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka” (QS. Al-Qashash [28]: 78).
Mereka juga berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat. Dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih” (QS. Ali ‘Imran [3]: 77).
Mereka berargumentasi bahwa hari kiamat itu seperti sebuah ujian. Ujian terkadang terdapat pertanyaan dan pembicaraan secara lisan. Namun, terkadang tidak. Sehingga ayat-ayat di atas tidaklah bertentangan.

Pendapat yang Terpilih dari Dua Pendapat Di Atas

Bahwa orang-orang kafir akan dihisab di akhirat untuk menunjukkan atau menampakkan amal perbuatan mereka dan membalasnya, sebagaimana hal ini ditunjukkan dalam surat Al-An’am ayat 30 di atas. Sebagaimana juga ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ

Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.” (QS. Al-Qiyamah [75]: 13)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

لا يسألون سؤال شفقة ورحمة وإنما يسألون سؤال تقريع وتوبيخ

Mereka tidaklah ditanya dalam rangka belas kasihan atau memberikan rahmat Mereka itu hanyalah ditanya dalam rangka mencela dan merendahkan mereka, mengapa kalian berbuat seperti ini dan seperti itu?” [2]
Al-Hasan rahimahullah berkata,

لا يسألون سؤال استعلام وإنما يسألون سؤال تقريع وتوبيخ

Mereka tidaklah ditanya dalam rangka meminta pengakuan (atau persetujuan). Akan tetapi, mereka hanyalah ditanya dalam rangka mencela dan merendahkan mereka” [3]
Mereka tidaklah dihisab dalam ranka menampakkan dan meminta pengakuan atas amal baik dan amal buruk, karena orang-orang kafir tidaklah memiliki amal kebaikan sedikit pun. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan” (QS. Al-Furqan [25]: 23).
Dan di antara faidah dari hisab mereka pada hari kiamat adalah dilipatgandakannya adzab dan hukuman bagi yang semakin bertambah kekafirannya, karena neraka itu berlapis-lapis. Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan (siksaan yang berlipat ganda, pen.) disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan” (QS. An-Nahl [16]: 88).
Wallahu a’lam. [4]
***
Diselesaikan menjelang maghrib, Rotterdam NL 24 Sya’ban 1438/20 Mei 2017
Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,

Rabu, 09 Agustus 2017

MP3 dan Lirik Ayo Mondok Versi Despacito


Liriknya :

Gih... jadi anak tuh jangan banyak bersedih
Jangan ngelawan orangtua
Seharusnya kita bisa jadi mandiri
Bahagiain ayah bunda

Yuk.. kita sekolah di pondok pesantren
Biar Jadi anak soleh dan keren
Jadi santri alim gaya tetep beken
Yuk.. kita belajar menghafal Al-Qur'an
Jurumiyah, Imriti dan Alfiyah
Bahasa Arab, Inggris dan juga Jepang

Ayo Mondok!
Jadi santri minimal hafal juz amma
Bisa ngomong ceramah empat bahasa
Biar makin disayang ayah dan bunda

Ayo Mondok!
Makan teri berasa makan Hoka Bento
Gak bisa nonton TV dengar Radio
Mau buka facebook aja susah banget broo..

Walau banyak hafalan yang membuatmu lelah
Tetap sabar dan istiqomah, demi masa depan yang indah
Mari ikhlaskan hati teman-teman semua
Jadi santri itu mulia
Penuh dengan hikmah dan berkah

Sukses itu kita yang tentukan
Bukan langsung dari Tuhan
Hanya manusia pilihan
Menahan perih dan cobaan
Di pondok itu kita harus sabar bertahan
Dari segala cobaan godaan rintangan

Jangan berfikir terus-terusan tentang pacaran
Siti, Fatimah, Zulfa itu harus dilupakan
Lebih baik kita berfikir tuk masa depan
Demi meraih cita-cita dan impian

Yuk mondok... Yuk mondok..
Ayo ayo mondok..
Mondok itu keren
Gak mondok gak keren

Jangan bilang keren
Kalau belum mondok
Allah lebih suka pemuda yang soleh, oh yeah.

Created by : MENARA BAND
Instagram : (@jamistirahatsantri)

Minggu, 06 Agustus 2017

Kumpulan MP3 Festival Sholawat


Sumber : archive

Sabtu, 05 Agustus 2017

Kajian kitab al hikam bersama KH Yazid Bustomi


KH Yazid Bustomi
  1. KH Yazid Bustomi Alloh menampakan dirinya dlm al mautdudzat
  2. KH Yazid Bustomi Benda Bukan Tujuan
  3. KH Yazid Bustomi Cahaya Illahi
  4. KH Yazid Bustomi Datang nya warid tergantung wirid 
  5. KH Yazid Bustomi Duka sumber kebaikan 
  6. KH Yazid Bustomi Hati yg bersinar 
  7. KH Yazid Bustomi Hikmahnya Sengsara
  8. KH Yazid Bustomi Isyaroh
  9. KH Yazid Bustomi Jangan Muda Suudhzon Pada Alloh
  10. KH Yazid Bustomi Jeleknya ibadah berlebihan tidak baik
  11. KH Yazid Bustomi Larangan mengakui suatu yg bukan haknya.
  12. KH Yazid Bustomi Macam macam ibadah tidak perlu di permasalahkan
  13. KH Yazid Bustomi Meninggalkan wirid itu kebodohan besar
  14. KH Yazid Bustomi Nurul Mukmin
  15. KH Yazid Bustomi dhohir dan batin yang sempurna
  16. KH Yazid Bustomi Hati hati Dengan Hawa Nafsu
  17. KH Yazid Bustomi Hijab
  18. KH Yazid Bustomi Jembare ati
  19. KH Yazid Bustomi Karakter orang awam
  20. KH Yazid Bustomi Kebesaran Alloh
  21. KH Yazid Bustomi Kebodohan
  22. KH Yazid Bustomi Kejelekan watak manusia
  23. KH Yazid Bustomi Kejelekan yang menyampaikan kesurga 
  24. KH Yazid Bustomi Kesusahan tidak memandang Allah
  25. KH Yazid Bustomi Manusia Ibarat Wayang
  26. KH Yazid Bustomi Matahari 
  27. KH Yazid Bustomi Menerima apa adanya 
  28. KH Yazid Bustomi Menjaga istiqomah 
  29. KH Yazid Bustomi Merawat Barang Yang Samar
  30. KH Yazid Bustomi Mutiara Doa
  31. KH Yazid Bustomi Nikmat Dalam Kesensaraan
  32. KH Yazid Bustomi kesadaran orang ma'rifat
  33. KH Yazid Bustomi keseimbangan 
  34. KH Yazid Bustomi Arti mendirikan sholat 
  35. KH Yazid Bustomi Bantuan Roh 
  36. KH Yazid Bustomi Bedanya orang berakal dan orang lupa
  37. KH Yazid Bustomi Berhati hati menilai orang lain
  38. KH Yazid Bustomi Bila nafsu menguasai kita 
  39. KH Yazid Bustomi Bila rohmat menguasai kita
  40. KH Yazid Bustomi Halangan istikomah
  41. KH Yazid Bustomi pengertian amal 
  42. KH Yazid Bustomi Perasaan menjadi penghalang 
  43. KH Yazid Bustomi Petunjuk Doa
  44. KH Yazid Bustomi Surga pangonan rohmad alloh
  45. KH Yazid Bustomi Tajalli haqiqi
  46. KH Yazid Bustomi Tanda Tanda terang hati

Semanggi Bersholawat

Hadirilah Semanggi Bersholawat
Hari, Jumat, 18 Agustus 2017
Pukul : 20.00 WIB
Tempat : Lapangan Losari, Semanggi, Solo
Maulid : Habib Muhammad Syarif Al Habsyi
Tausyiah : KH Abdul Karim

Makloon Jahit Bandung: Solusi Terbaik untuk Bisnis Fashionmu!

 Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...