Sabtu, 21 Juli 2012

BERBAGAI DEFINISI TASAWUF DALAM PANDANGAN BERGAI ULAMA' AHLU SUNNAH WAL-JAMA'AH




Tasawuf pada prinsipnya bukanlah tambahan terhadap Al-Qur’an dan hadits, justru Tasawuf adalah implementasi dari sebuah kerangka agung Islam. Secara lebih rinci, Al-Qusyairy meyebutkan beberapa definisi dari para Sufi besar:

Syeikh Muhammad al-Jurairy:

“Tasawuf berarti memasuki setiap akhlak yang mulia dan keluar dari setiap akhlak yang tercela."

Syeikh Al-Junaid al-Baghdady:

“Tasawuf artinya Alloh mematikan dirimu dari dirimu dan menghidupkan dirimu bersama dengan-Nya.”
“Tasawuf adalah engkau berada semata-mata bersama Alloh swt. Tanpa keterikatan dengan apa pun.”
“Tasawuf adalah perang tanpa kompromi.”
“Tasawuf adalah anggota dari satu keluarga yang tidak bisa dimasuki oleh orang-orang selain mereka.”
“Tasawuf adalah dzikir bersama, ekstase yang diserta sama’ dan tindakan yang didasari Sunnah Nabi.”
“Kaum Sufi seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa; juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada; seperti air hujan, mengairi segala sesuatu.”

“ Jika engkau melihat Sufi menaruh kepedulian kepada penampilan lahiriyahnya, maka ketahuilah bahwa wujud batinnya rusak"

Syeikh Al-Husain bin Manshur al-Hallaj:

“Sufi adalah kesendirianku dengan Dzat, tak seorang pun menerimanya dan juga tidak menerima siapa pun".

Syeikh Abu Hamzah Al-Baghdady:

Tanda Sufi yang benar adalah dia menjadi miskin setelah kaya, hina setelah mulia, bersembunyi setelah terkenal. Sedang tanda Sufi yang palsu adalah dia menjadi kaya setelah miskin, menjadi obyek penghormatan tertinggi setelah mengalami kehinaan, menjadi masyhur setelah tersem, bunyi.

Syeikh Amr bin Utsman Al-Makky:

“Tasawuf adalah si hamba berbuat sesuai dengan apa yang paling baik saat itu.”

Syeikh Mohammad bin Ali al-Qashshab:

“Tasawuf adalah akhlak mulia, dari orang yang mulia di tengah-tengah kaum yang mulia.”

Syeikh Samnun:

“Tasawuf berarti engkau tidak memiliki apa pun, tidak pula dimiliki apapun".

Syeikh Ruwaim bin Ahmad:

“Tasawuf artinya menyerahkan diri kepada Alloh dalam setiap keadaan apa pun yang dikehendaki-Nya.”

“Tasawuf didasarkan pada tiga sifat: Memeluk kemiskinan dan kefakiran, mencapai sifat hakikat dengan memberi, dengan mendahulukan kepentingan orang lain atas kepentingan diri sendiri dan meninggalkan sikap kontra dan memilih".

Ma’ruf Al-Karkhy:

“Tasawuf artinya, memihak pada hakikat-hakikat dan memutuskan harapan dari semua yang ada pada makhluk”.

Syeikh Hamdun al-Qashshsar:

“Bersahabatlah dengan para Sufi, karena mereka melihat dengan alasan-alasan untuk mermaafkan perbuatan-perbuatan yang tak baik dan bagi mereka perbuatan-perbuatan baik pun bukan suatu yang besar, bahklan mereka bukan menganggapmu besar karena mengerjakan kebaikan itu".

Syeikh Al-Kharraz:

“Mereka adalah kelompok manusia yang mengalami kelapangan jiwa yang mencampakkan segala milik mereka sampai mereka kehilangan segala-galanya. Mereka diseru oleh rahasia-rahasia yang lebih dekat di hatinya, ingatlah, menangislah kalian karena kami".

Syeikh Sahl bin Abdulloh:

“Sufi adalah orang yang memandang darah dan hartanya tumpah secara gratis untuk alloh".

Syeikh Ahmad an-Nuury:

Tanda orang Sufi adalah ia rela manakala tidak punya dan peduli orang lain ketika ada.

”Syeikh Muhammad bin Ali Kattany:

“Tasawuf adalah akhlak yang baik, barangsiapa yang melebihimu dalam akhlak yang baik, berarti ia melebihimu dalam Tasawuf".

Syeikh Ahmad bin Muhammad ar-Rudzbary:

“Tasawuf adalah tinggal di pintu Sang Kekasih, sekali pun engklau diusir.”“Tasawuf adalah Sucinya Taqarrub, setelah kotornya berjauhan denganya".

Syeikh Abu Bakr asy-Syibly:

“Tasawuf adalah duduk bersama Alloh swt tanpa hasrat.”“Sufi terpisah dari manusia dan bersambung dengan Alloh swt sebagaimana difirmankan Alloh swt, kepada Musa, ‘Dan Aku telah memilihmu untuk Diri-Ku’ (Thoha: 41) dan memisahkanmu dari yang lain. Kemudian Alloh swt berfirman kepadanya, ‘Engkau tak akan bisa melihat-Ku’.”

“Para Sufi adalah anak-anak di pangkuan Tuhan Yang Haq.”“Tasawuf adalah kilat yang menyala dan Tasawuf terlindung dari memandang makhluk.”“Sufi disebut Sufi karena adanya sesuatu yang membekas pada jiwa mereka. Jika bukan demikian halnya, niscaya tidak akan ada nama yang dilekatkan pada mereka".

Syeikh Al-Jurairy:

“Tasawuf berarti kesadaran atas keadaaan diri sendiri dan berpegang pada adab".

Syeikh Al-Muzayyin:

Tasawuf adalah kepasrahan kepada Al-Haq.”

Syeikh Askar an-Nakhsyaby:“Orang Sufi tidaklah dikotori suatu apa pun, tetapi menyucikan segalanya.”

Syeikh Dzun Nuun Al-Mishry:

“Kaum Sufi adalah mereka yang mengutamakan Allah swt. diatas segala-galanya dan yang diutamakan oleh Alloh di atas segala makhluk yang ada.”

Syeikh Muhammad al-Wasithy:

“Mula-mula para Sufi diberi isyarat, kemudian menjadi gerakan-gerakan dan sekarang tak ada sesuatu pun yang tinggal selain kesedihan".

Syeikh Abu Nashr as-Sarraj ath-Thusy:

“Aku bertanya kepada Ali al-Hushry, ‘siapakah, yang menurutmu Sufi itu?’ Lalu ia menjawab, ‘Yang tidak di bawa bumi dan tidak dinaungi langit’. Dengan ucapannya menurut saya, ia merujuk kepada keleburan".

Syeikh Ahmad ibnul Jalla’:

“Kita tidak mengenal mereka melalui prasyarat ilmiyah, namun kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang miskin, sama sekali tidak memiliki sarana-sarana duniawi. Mereka bersama Alloh swt tanpa terikat pada suatu tempat tetapi Alloh swt, tidak menghalanginya dari mengenal semua tempat. Karenanya disebut Sufi".

syeikh Abu Ya’qub al-Madzabily:

“Tasawuf adalah keadaan dimana semua atribut kemanusiaan terhapus.”

Syeikh Abul Hasan as-Sirwany:“Sufi yang bersama ilham, bukan dengan wirid yang menyertainya".

Syeikh Abu Ali Ad-Daqqaq:

“Yang terbaik untuk diucapkan tentang masalah ini adalah, ‘Inilah jalan yang tidak cocok kecuali bagi kaum yang jiwanya telah digunakan Alloh swt, untuk menyapu kotoran binatang’.”

“Seandainya sang fakir tak punya apa-apa lagi kecuali hanya ruhnya dan ruhnya ditawarkannya pada anjing-anjing di pintu ini, niscaya tak seekor pun yang menaruh perhatian padanya".



Syeikh Abu Sahl ash-Sha’luki:

“Tasawuf adalah berpaling dari sikap menentang ketetapan Alloh.”
Dari seluruh pandangan para Sufi itulah akhirnya Al-Qusayiry menyimpulkan bahwa Sufi dan Tasawuf memiliki terminologi tersendiri, sama sekali tidak berawal dari etimologi, karena standar gramatika Arab untuk akar kata tersebut gagal membuktikannya.

Alhasil, dari seluruh definisi itu, semuanya membuktikan adanya adab hubungan antara hamba dengan Alloh swt dan hubungan antara hamba dengan sesamanya. Dengan kata lain, Tasawuf merupakan wujud cinta seorang hamba kepada Alloh dan Rosul-Nya, pengakuan diri akan haknya sebagai hamba dan haknya terhadap sesama di dalam amal kehidupan.

Jumat, 20 Juli 2012

AWAL MULA MUTAJALIYATI-INSAN



اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ اْلشَّيْطَا نِ الْرَجِيْم بِسْمِ اللهِ اْلَرّحْمنِ اْلرَحِيْمِ
اَشْهَدُ اَنْ لا َاِلَهَ اِلا الله وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
اَلله ُوَحْدهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ حَقُّ الله - رَحْمَةُ الله – رِضَأ الله

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan jangan kamu ikuti jalan-jalan (lainnya) sebab jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Alloh berwasiat kepada kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa.” (QS. Al An’am : 153)

Semoga Alloh s.w.t memberikan kamu kemulyaan di dalam amalan-amalan yang disukai-Nya dan Semoga kamu memperoleh keridhaan-Nya. Fikirkan, tekankan kepada pemikiran kamu dan faham dengan apa yang aku katakan. Alloh Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan Nur Muhammad dari cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi ...


إ ن الله خلق ا د م على صو ر ته.

Sesungguhnya Alloh menciptakan Adam sesuai dengan bentuk-Nya”.

Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad s.a.w dengan sabdanya: “Mula-mula Alloh ciptakan ruhku.
Pada awalnya diciptakan-Nya sebagai ruh suci”. 
“Mula-mula Alloh ciptakan qolam”. 
“Mula-mula Alloh ciptakan aqal”.


Apa yang dimaksudkan sebagai pengadaan (tajalli / nyata) permulaan itu ialah penciptaan hakikat Nabi Muhammad s.a.w, Kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah. Dia dinamakan nur, cahaya suci, karena dia di sucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Alloh. Alloh Yang Maha Tinggi berfirman: 

قَد جاءَكُم مِنَ اللَّهِ نورٌ وَكِتٰبٌ مُبينٌ

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Alloh, dan kitab yang menerangkan.”. (Al-Maaidah, ayat 15)

Dia dinamakan aqal yang meliputi setiap mahluk karena dia telah melihat dan mengenali segala-galanya.

Dia dinamakan qolam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf. 
NUR Muhammad adalah dzat atau hakikat  menjadi rujukan kepada segala kejadian (kenyataan) mahluk seluruh alam baik yang di bumi dan di langit dunia dan akhirat, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda s.a.w menyatakan hal ini dengan firman

( كنت كنزا مخفيا فأحببت أن أعرف فخلقت الخلق لاعرف )

“Adanya Aku (alloh) adalah perbendaharaan yang tersembunyi maka Aku berkehendak akan Kuperkenalkan akan ada Aku maka Aku jadikan semua makhluk supaya kenyataan Aku dikenalnya.”

Kemudian beliau menyebut hadits Nabi s.a.w

. أول ما خلق الله تعالى نورى وفى رواية روحى



Artinya: “Yang pertama kali di adakan oleh alloh adalah NUR ku (dan pada suatu riwayat – ruhku).”

 Maka dalam pemahaman al-faqir keADAan alam ini di mutajalayihahkan Alloh subhanahu taala dari  sebab NUR Muhammad s.a.w. seperti yang telah tersebut. Lalu ia menyebut pula hadith qudsi:

خلقت الاشياء لاجلك وخلقتك لاجلى

Artinya: “Aku jadikan semua perkara itu karena engkau ya Muhammad dan Aku jadikan akan engkau itu karena adanya Aku, yakni dijadikan nur Muhammad itu dengan tiada wasithoh apa pun.”

dalam riwayat lain rosululloh bersabda :

اول ما خلق الله تعالي نوري وكان نوري من نور الله ولاجل ذالك النور فرض الله تعالي مني وامتي خمس وقت صلاة 

Sesuatu yang diciptakan alloh adalah NURku dan Adanya Nurku itu dari NURULLOH dan oleh karena memulyakan NURULLOH di wajibkan untukku dan umatku sholat dalam 5 waktu 

Kemudian Alloh ciptakan arasy dari cahaya mata Muhammad. Dia ciptakan makhluk yang lain dari arasy. Kemudian Dia tiupkan Ruh-ruh turun kepada peringkat penciptaan yang paling rendah yaitu menempati alam kebendaan , alam jirim dan badan. 

ثُمَّ رَدَدنٰهُ أَسفَلَ سٰفِلينَ

"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)" (Surah Tin, ayat 5)




ALLOH turunkan cahaya itu dari tempat ia diciptakan, dari alam lahut, yaitu alam kenyataan bagi dat Alloh, hal yang menjadi petunjuk bagi keESAanNya, bagi wujud mutlak, kepada alam dengan sebutan nama-nama Ilahi, hakikat sifat-sifat Ilahi, alam bagi aqal yang menjadi asbab milik ruh yang meliputi sekailan kehidupan.


Kemudian ALLOH memberikan RUH''  itu selimut dari cahaya. Ruh-ruh ini dinamakan ‘Ruh al-amr / ruh pemerintah’'Dengan selimut cahaya mereka turun kepada alam jabarut dan di sebut  "Ruh wilayah / Ruh idhofi" kemudian deng selimut Cahaya Ruh turun kepada alam malaikat. Di sana mereka dinamakan ‘ruh ruhani’. Kemudian ruh itu arahkan turun kepada alam kebendaan yaitu alam jirim, air dan api, tanah dan angin dan kemudian mereka di sebut ‘ruh manusia’. Kemudian dari dunia ini Dia ciptakan tubuh yang berdaging, berdarah. 

مِنها خَلَقنٰكُم وَفيها نُعيدُكُم وَمِنها نُخرِجُكُم تارَةً أُخرىٰ

“ Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain”. (Surah Ta Ha, ayat 55)

setelah peringkat-peringkat ini Alloh memerintahkan roh-roh supaya memasuki badan-badan dan dengan kehendak-Nya mereka pun masuk.

فَإِذا سَوَّيتُهُ وَنَفَختُ فيهِ مِن روحى فَقَعوا لَهُ سٰجِدينَ

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya…”. (Surah Shad, ayat 72)

Sampai masanya roh-roh itu terikat dengan badan, dengan darah dan daging dan lupa kepada asal usul kejadian dan perjanjian mereka. Mereka lupa tatkala Alloh ciptakan mereka pada alam arwah Dia telah bertanya kepada mereka,

الست بربكم قالوا بلي 

“Adakah aku Tuhan kamu? Mereka telah menjawab:Iya, bahkan!.”

Mereka lupa kepada ikrar mereka. Mereka lupa kepada asal usul mereka, lupa juga kepada jalan untuk kembali kepada tempat asal mereka.

Tetapi Alloh Maha Penyayang, Maha Pengampun, sumber kepada segala keselamatan dan pertolongan bagi sekalian hamba-hamba-Nya. Dia mengasihani mereka lalu Dia antarkan kitab-kitab suci dan rosul-rosul kepada mereka untuk mengingatkan mereka tentang asal usul mereka.

وَلَقَد أَرسَلنا موسىٰ بِـٔايٰتِنا أَن أَخرِج قَومَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النّورِ وَذَكِّرهُم بِأَيّىٰمِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فى ذٰلِكَ لَءايٰتٍ لِكُلِّ صَبّارٍ شَكورٍ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): ""Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Alloh"". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”. (Surah Ibrahim, ayat 5)

Perintah alloh untuk semua rosul yaitu ‘ingatkan ruh-ruh tentang hari-hari di mana mereka tidak terpisah dengan Alloh’. 

Para rosul-rosul telah datang ke dunia ini, melaksanakan tugas mereka dan kemudian meninggalkan dunia ini. Tujuan semua itu adalah membawa kepada manusia utusan yang mengingatkan akan hakikat penyembahan, peringatan serta menyadarkan manusia dari kelalaian mereka.

Tetapi mereka yang ingat pada-Nya, & kembali kepada-Nya, hanyalah sedikit manusia yang ingin kembali kepada asal usul mereka, menjadi semakin berkurang dan terus berkurang bersama berputarnya zaman 

SEMOGA BISA MENJADI TELAAH BUAT KITA SEMUA UNTUK KEMBALI PADA AL-ILAH

PENGERTIAN AL-DIIN (AGAMA




لا دينا لمن لا ايمان له 

tidak di sebut mempunyai agama bagi orang-orang yang tidak meyaqininya (agama)

Makna leksikal al-diin adalah kepatuhan, ketaatan, penyerahan dan balasan. Dan makna istilahnya adalah keseluruhan keyakinan, akhlak, undang-undang dan aturan-aturan yang bertujuan mengatur urusan-urusan manusia dan membimbing mereka. Tidak semua ajaran itu seluruhnya benar dan dan juga sebaliknya, dan terkadang dalam beberapa ajaran bercampur antara benar dan batil. Jika keseluruhan ajarannya adalah benar maka disebut agama yang benar, dan begitu pula sebaliknya disebut agama yang batil atau percampuran antara benar dan batil. syahadat pertama (syahadatain)PERJANJIAN Pengertian ‘perjanjian’ bisa kita temukan dalam ayat-ayat qur`aniah di bawah ini.

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).’” (al-A’raaf: 172) ini menjadi haqiqat sampurnanya ADAM mumkin



اشهد ان لا اله الا الله و اشهد ان محمدا رسول الله

. IQRAR (syahadatulloh) Pengertian ‘ikrar’ bisa kita temukan dalam firman Allah berikut ini.

"شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ "وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali ‘Imran:18) YANG MENJADI AQIDAH 68 YANG ASLI MENJADI DZAT WAJIBUL WUJUD

شهد الله انه لا اله الا هو

INI YANG KE TIGA SUMPAH

قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ

“…Mereka berkata, ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (al-An’aam: 130)




YANG MENJADI HAQIQAT WUJUD MUHAMMAD HAQIQI . PERSAKSIAN

Adapun pengertian ‘persaksiaan’ untuk kalimat syahadat bisa kita temukan dalam beberapa firman Allah SWT

. قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

“…Allah berfirman, ‘Kalau begitu saksikanlah (hai para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” (Ali ‘Imran: 81)

قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ

“…Mereka berkata, ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (al-An’aam: 130)

شهد نا علي انفسنا

SETELAH INI DI PAHAMI BARU YG NAMANYA ISLAM

قال النبي صلي الله عليه وسلم

Sabda nabi muhammad SAW

من عبد الاسم دون المعني فقد كفر

Barang siapa yg menyembah nama dari lafadz maka bukan arti di namakan kafir

ومن عبد المعني دون الاسم فقد نفق

Barang siapa yg menyembah arti dari lafadz bukan nama maka di namakan munafiq

ومن عبد الاسم والمعني فقد أشرك

Barang siapa yang menyembah nama dan artinya maka dimakan syirik

ومن عبد المعني بحقيقة المعرفة فهو مؤمن حق

Barang siapa yang menyembah arti dari lafadz dengan haqiqatnya orang yang ma’rifat maka dimakan mu’min yang benar sebagaimana yang terekam dalam surah al-A’raf (7) ayat 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhani).

INI BUKAN BUAT PERBANDINGAN NAMUN KAJIAN BUAT MASING.

Selasa, 17 Juli 2012

Download Gratis Games Dynasty Warrior 6

Dynasty Warrior 6 adalah game yang di luncurkan oleh KOEI game yang merupakan versi Terbaru setelah Versi 5 dan Versi Pendahulu DW 7 dengan fitur-fitur baru yang di tawarkan dan ada juga yang di hilangkan, dilengkapi senjata-senjata baru yang sangat kuat dan mimiliki jangkauan yang sangat jauh dengan mode permainan baru dalam game ini membuat game ini sangat digemari oleh pecinta geme Dynasty Warrior, memiliki kualitas grafik yang baik membuat game ini sangat detail. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi game PC Dynasty Warrior 6 Full Version yang dapat kita mainkan di komputer atau laptop kita dengan mendownloadnya melalui Mediafire, silahkan download gamenya dibawah.

Berikut Spesifikasi Untuk Bermain Dynasty Warrior 6 :

MINIMUM SYSTEM REQUIREMENTS :

  • Pentium® 4 1.6GHz, Windows XP/Vista
  • 512MB, 5GB or more of free space
  • 640×480 High Color enabled
  • 3D Accelerator with Hardware T&L and Pixel Shading supporting 128MB or more of VRAM
  • DirectX 9.0c+, DirectX 9.0c+ compliant
  • 16-bit stereo with 44KHz playback supported by Windows XP/Vista
  • keyboard

Berikut Adalah Screenshot Dynasty Warrior 6


 

Silahkan klik link di bawah ini untuk mendownload game-Nya in mediafire..

Atau mau download lewat IDWS





Senin, 16 Juli 2012

LATAR BELAKANG PERLUNYA MANUSIA TERHADAP AGAMA (diin)


Sekurang-kurangnya ada alasan yang melatar belakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatruhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.

3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

4. Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.

5. Suatu system tingkah laku  yang berasal di kekuatan ghaib.

6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan ghaib.

7. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dan perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.

8. Ajaran yang dianutnya Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.

Berdasarkan uraian tersebut kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agama adalah ajaran yang berasal dan Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun temurun diwariskan oleh suatu generasi kegenerasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, yang didalamnya mencakup unsur emosional dan kenyataan bahwa kebahagiaan hidup tersebut bergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan ghaib tersebut.




 Latar Belakang Fitrah Manusia

Dalam bukunya berjudul prospektif manusia dan agama, Murthada Muthahhari mengatakan bahwa disaat berbicara tentang para Nabi

Imam Ali as. Menyebutkan bahwa mereka diutus untuk mengingat manusia kepada manusia yang telah diikat oleh fitrah manusia, yang kelak mereka akan dituntut untuk memenuhinya.

Perjanjian itu tidak dicatat diatas kertas melainkan dengan pena ciptaan Alloh dipermukaan terbesar dan lubuk fitrah manusia, dan diatas permukaan hati nurani serta di kedalaman perasaan batiniyah.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertama kali ditegaskan kepada agama islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia, sebelumnya, manusia belum mengenal kenyataan ini.

Baru dimasa akhir-akhir ini muncul beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya. Fitri keagamaan yang ada pada diri manusia inilah yang melatar belakangi perlunya manusia kepada agama, oleh karenanya ketika datang wahyu Tuhan yang menyeru manusia agar beragama, maka seruan tersebut memang amat sejalan dengan fitrahnya hal tersebut.

Dalam konteks ini kita misalnya membaca ayat yang berbunyi :

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Alloh), (sebagai perwujudan dari) fitrah Alloh (sifat-sifat Alloh). (Alloh) Yang telah menciptakan manusia, menurut fitrah itu (pula). Tidak ada perubahan pada fitrah Alloh, (yang berupa) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (hakekat semua ajaran agama-Nya ialah keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh, dengan menselaraskan kehidupan manusia kepada berbagai sifat-Nya dalam Asmaul Husna)" – (QS.30:30)

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

"dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya, serta dirikanlah shalat, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Alloh," – (QS.30:31)

Setiap perkara yang di adakan Alloh mempunyai fitrahnya sendiri-sendiri , sedang manusia saya membuat sesuatu itu pasti dengan fitrahnya sendiri-sendiri .

Kesimpulannya bahwa latar belakang perlunya manusia pada agama adalah karena dalam diri manusia sudah terdapat potensi untuk beragama. Potensi yang beragama ini memerlukan pembinasaan, pengarahan, pengambangan dan seterusnya dengan cara mengenalkan agama kepadanya.




 Kelemahan dan Kekurangan Manusia.

Faktor lainnya yang melatar belakangi manusia memerlukan agama adalah karena disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan .

Walaupun manusia itu dianggap sebagai makhluk yang terhebat dan tertinggi dari segala makhluk yang ada di ala mini, akan tetapi mereka mempunyai kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan  para  ulama' menyatakan bahwa keterbatasan manusia itu terletak pada pengetahuannya hanyalah tentang apa yang terjadi sekarang dan sedikit tentang apa yang telah izin.

Adapun tentang masa depan yang sama sekali tidak tahu, oleh sebab itu kata beliau selanjutnya hukum apa sajapun yang dapat dibuat oleh manusia tentang kehidupan insani adalah berdasarkan pengalaman masa lalu.

Selanjutnya dikatakan disamping itu manusia menjadi lemah karena di dalam dirinya ada hawa nafsu yang selain mengajak kepada kejahatan, sesudah itu ada lagi iblis yang selain berusaha menyesatkan manusia dari kebenaran dan kebaikan. Manusia hanya dapat melawan musuh-musuh ini ialah dengan senjata agama.
Alloh menciptakan manusia dan berfirman “bahwa manusia itu telah diciptakan-nya dengan batas-batas tertenu dan dalam keadaan lemah.

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

Artinya :
“Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu (terasuk manusia) telah kami ciptakan dengan ukuran (batas) tertentu (qS. Al-Qomar : 49)


وَمَا أَمْرُنَا إِلا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ

"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata." – (QS.54:50)

وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا أَشْيَاعَكُمْ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

"Dan sesungguhnya, telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran." – (QS.54:51)

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ



"Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan." – (QS.54:52)

وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُسْتَطَرٌ


"Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis." – (QS.54:53)

Untuk mengatasi kelemahan-kelemana dirinya itu dan keluar dari kegagalan-kegagalan tersebut tidak ada jalan lain kecuali dengan wahyu akan agama .




Tantangan Manusia


Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia adalah karena manusia adalah dalam kehidupan senantiasa menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan dari hawa nafsu dan bisikan syetan sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan.

Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari keluhan.

Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang mengikuti keinginannya, berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obatan terlarang dan sebagainya dibuat dengan sengaja.

Untuk itu upaya untuk mengatasinya dan membentengi manusia adalah dengan mengejar mereka agar taat menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup demikian itu saat ini semakin meningkat sehingga upaya mengamankan masyarakat menjadi penting .


Islam Rahmatan Lil 'Alamin

. Pengertian Islam Rahmatan lil’alamin

1. Pengertian islam

Kata “islam” adalah kata bahasa arab yaitu “sailama” yang dimasdarkan menjadi “islaman” yang berarti damai.

2. Pengertian rahmatan

Kata ‘rahmatan” kata bahas Arab yaitu “rohima” yang dimasdarkan menjadi “ rahmatan’ yang artinya kasih saying.

3. Pengertian lil’alamin

Kata “Al-alamin” adalah kata bahasa Arab yaitu “alam” yang dijama’kan menjadi “alamin” yang artinya alam semesta yang mencakup bumi beserta isinya.

Maka yang dimaksud dengan islam rahmatan lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

PENGERTIAN DIINU AL-ISLAM


PENGERTIAN ISLAM SECARA BAHASA

Kata “ISLAM” berasal dari kata Asalama-yuslimu-islaman yang mempunyai arti semantik sbb:

  1. Tunduk dan patuh ( istislam-istislam)

  2. Berserah diri, menyerahkan, memasrahkan (sallama-taslim / tawakkal)

  3. Mengikuti (atba’a – itba’)

  4. Menunaikan-menyampaikan (adda’-ta’diyah)

5. Masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi as-salm au –silm au as- salam).



PENGERTIAN SYARI'AT

Islam dalam istilah syariat dibedakan menjadi dua macam, yakni :

Duna al Iman (tanpa Iman), yaitu pengakuan keislaman dengan lisan tanpa adanya iman di hati. Ini imannya orang munafik. Firman Alloh QS. Al Hujrat 14 :

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آَمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ [الحجرات/14

“Orang-orang Arab budui itu berkata:”Kami telah beriman .”Katakanlah (kepada mereka):”Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘kami telah ber- Islam (tunduk secara lahir), karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.”

Fauqa al Iman (dengan Iman), yaitu pengakuan Islam yang dibarengi dengan keyakinan dalam hati, dibarengi dengan perbuatan, dan ketundukan serta penyerahan diri kepada Alloh pada semua qodho’ dan qodar-Nya. Inilah muslim sejati/mukmin sejati.

أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ [البقرة/131]



…Tunduk patuhlah! Ibrahim menjawab: Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta Alam (QS. Al Baqarah 2:131)



PENGERTIAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA ALLOH SWT.



إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآَيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (19) آل عمران/19

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) Alloh hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barangsiapa kafir terhadap ayat-ayat Alloh, maka sesungguhnya Alloh sangat cepat siksa-Nya
(QS. Ali Imran 3:19).”

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ [الشورى/13

Dan telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, (yaitu):”Tegakkanlah agama Islam dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya (QS. Asy Syura:13).”
Sabda nabi saw:

الأنبياء أولاد علات ، أمهاتهم شتى ودينهم واحد

“Para nabi itu bersaudara. Mereka putera-putera dari berbagai perempuan, Ibu mereka berlainan, tetapi agama mereka satu
(HR. Bukhari-Muslim)

Pada hakekatnya Islam adalah agama Alloh yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya sejak nabi Adam as sampai dengan nabi Muhammad saw. Pengertian ini dikuatkan oleh banyak ayat al-Qur’an antara lain :

Lisan nabi Nuh as:

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ [يونس/72

Dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang muslim (QS. Yunus :72)

2. Doa Nabi Ibrahim dan Isma’il

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ [البقرة/12

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh (muslim) kepada Engkau….(QS. Al Baqarah 128)

3. Wasiat Nabi Ibrahim dan Ya’qub kepada anak-anaknya

يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ [البقرة/132]

“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Alloh telah memilih agama ini bagi kamu sekalian, maka janganlah mati kecuali dalam memeluk agama Islam (QS Al Baqarah 132).

4. Perintah Nabi Musa kepada kaumnya

فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ [يونس/84

“Maka bertawakalah kepada-Nya saja, jika kamu sekalian (benar-benar) orang-orang yang muslim (berserah diri) (QS. Yunus :84).

5. Doa nabi Yusuf

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ [يوسف/101

….Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh (QS Yusuf:101)

6. Doa para ahli sihir Fir’aun yang telah beriman kepada Nabi Musa

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ [الأعراف/126

“…Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan Islam (berserah diri) (QS. Al-A’raf :126).

7. Pernyataan Kaum Hawariyyun pengikut Nabi Isa as.

آَمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ [آل عمران/52

….Kami beriman kepada Alloh dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (QS. Ali Imran :52)

8. Iqrar keislaman Ratu Saba’

وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ [النمل/44

….Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Alloh, Tuhan Semesta Alam (QS. An Naml :44)

7. Pernyataan Kaum Hawariyyun pengikut Nabi Isa as.

آَمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ [آل عمران/52

….Kami beriman kepada Alloh; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (QS. Ali Imran :52)

8. Iqrar keislaman Ratu Saba’

وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ [النمل/44

….Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Alloh, Tuhan Semesta Alam (QS. An Naml :44)

 ISLAM DENGAN SEBAGIAN AJARANNYA

Dalam berbagai hadits sering dijumpai Rosululloh saw. Mendifinisikan Islam dengan sebagaian ajarannya, yang berarti mendifinisikan keseluruhan (kull) dengan sebagaian (juz’).Ini mengandung maksud bahwa ajaran yang sebagian itu merupakan unsur yang pokok dan sangat penting dalam ajaran Islam. Contoh:

خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ

….(Islam adalah) Sholat lima waktu sehari semalam (HR. Bukhari dll).


الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

“Islam adalah kamu bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Hamba dan Utusan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Romadhon dan melaksanakan haji jika mampu (HR. Muslim).



Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Alloh. Hakikat Islam adalah agama Alloh swt yang dibawa oleh semua nabi dan rasul-nya, sejak nabi Adam hingga nabi Muhammad saw. 
Asas dari semua ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi dan rasul itu adalah keyakinan akan keesaan Alloh (akidah tauhid) dengan kemurnian dan kelurusannya.
Ada dua macam orang ber islam:

a. Duuna iman (tanpa iman);

b. Fauqa al iman (islam dengan keimananan yang mantap.

SEMUA KEMBALI PADA MASING-MASING ... ISLAM TIDAK TERBATAS PADA AGAMA SEMATA NAMUN TERCERMIN DARI SETIAP TINGKAH LAKU DALAM SEHARI'' ,,, 

Minggu, 15 Juli 2012

PENGERTIAN QIBLAT

1) Qiblat tubuh

2) Qiblat hati

3) Qiblat nyawa



1) Adapun qiblat tubuh itu atau qiblat dada (shodrun) itu adalah hakikat ka'bah



دون الكعبة في المكة



maka semua orang yang sembahyang hendaknya mengadapkan qiblat ini.

Jikalau tidak qiblat ini maka tidaklah SAH sembahyangNya karena telah keluar dari arah'' UBUDIYAH RUBUBIYATI AL-WAHDAH karena di dalam dada itu adalah qiblatul MU'MIN



قال النبي صلي الله عليه وسلم واعلموا ان الصلاة يتوجه لاجل القبلة اي من صلي بغير القبلة لم تصح صلاته لأن الصلاة يتوجه للقبلة والقلب يتوجه للقبلة دون القبلة في الكعبة اي الكعبة في المكة لأنهما حجر من صنع ابراهيم



Sabda rosululloh SAW:

Katahuilah sesungguhnya sholat itu menghadap qiblat ,barang siapa yang solat tanpa menghadap qiblat maka sholatnya seseorang itu hukumnya batal (tidak sah) ,karena sesungguhnya sholat itu menghadap kearah qiblat dan hati menghadap alloh bukan arah qiblatnya ka’bah (ka’bah yang dimekah) artinya ka’bah & mekah itu letak batu perjanjiannya nabi ibrahim as



ومن صلي مستقبل القبلة الكعبة في المكة بطلت صلاته حق عند الله لاءخراج عبودية الربو بية من اجل القبلة



Barang siapa yang sholat menghadap qiblat (ka’bah & mekah) maka batallah sholat nya orang itu secara yaqin menurut alloh ,karena sholatnya seseorang itu telah keluar dari penyembahan LILLAH WABILLAH karena telah keluar dari arah qiblatnya alloh.



وقبلة الطريقة مناجة علي المعبود وقبلة المعرفة في القلب كما قال الشيخ ابو يزيد البشطمي رضي الله عنه نفسه الصلاة نية دون الوهم والحيال دون العقل بل هو جواهر الاولي يؤتي من الدنيا الي دار الاخرة



Adapun qiblatnya ahli thoriqoh itu munajah dengan alloh .

Adapun qiblatnya orang ma’rifat itu didalam hati seperti penjelasannya syeich abu yazid al busthomi ra tubuhnya sholat itu niat bukan angan-angan cipta juga bukan aqal akan tetapi niat itu buah (hidayah) pertama yang diberikan dari dunia sampai akhirat





وقال النبي صلي الله عليه وسلم يصلي في الكعبة ولم يستقبل الكعبة ولاخراج عبوديته من اجل الكعبة الا قبلة الوحدة الله بانحصار جميع الاعضاء في حضرة مولاه



Sabda rosullulloh SAW:

Aku sholat didalam ka’bah dan tidak menghadap ka’bah,karena keluarnya sholatku karena menghadap ka’bah dan qiblatku hanya pada keESAan allah dengan berserah diri sepenuhnya kepada ILAHQ



.Maka hendaklah dadanya,segalanya anggotanya,urat,daging,darah,tulang semua segala anggotanya sebab difardhukan oleh Alloh Taala segala orang islam mengadapkan dia maka sah sembahyangnya.



2) Qiblat Hati: Adapun qiblat hati itu kepada Al-Ilah Ka'abah Alloh

kita hendakNya beriitiqad Alloh Ta'ala tidak dikanan,tidak dikiri,tidak dihadapan,tidak

dibelakang,tidak diatas,tidak dibawah bahkan tidak ditentukan pada suatu tempat karena DIA meliputi alam selian ( Ahadun Wa Shomadan )



seperti firman Alloh

( والله محيط عن العالمين )



artinya- Alloh meliputi pada seluruh alam.



Firman Alloh



( وهو معكم انما كنتم )



artinya- Alloh menyertai kita semua dimanapun MAHLUK berada

,jikalau demikian itu nyata (MUTAJALIYAH) bahwa Alloh itu tidak ditentukan akan tempat / bersandar / duduk di kursy & arsy inilah yang dikehendaki dengan Qiblat hati MU'MIN ...



3) Qiblat nyawa: Adapun Qiblat nyawa itu pula sentiasa ia tidak berpisah dengan AL-ILAH baik dalam prasangka & kenyataan karena semua itu anugerah oleh Al-Ilah yang di ikat dengan 7 sifat hayat mengantarkan kepada kita semua selembar nyawa kita maka hiduplah kita dalam selubung haiyulloh

dengan yang hidup maka dihantar pula ilmu kepada TAJALLI pada NUR AHMAD LIAJLI ROBBIH ,,, LAA YA'LAMU HUA ILLA HUA ,,,



وقبلة الحقيقة الله هوالذي ليس متوجها لان عبادته راجع الي كنهية اي في عبوديته ولم يسجد لان نفسه كدران البحر اي كمن غرق في بحر اللهوت



Adapun qiblatnya orang haqiqat itu kepada allah karena alloh itu dzat yg tidak bertempat dan arah ,karena ibadahnya orang haqiqat itu semuanya kembali pada adanya dzat yang artinya di dalam ibadahnya orang haqiqat itu tidak ada sujud ,karena tubuhnya orang haqiqat itu di umpamakan garamnya samudra artinya ibadahnya seperti orang yang tenggelam di samudra yang tiada bertepi



Sesunggguhnya Hati kita melihat maka mengertilah kita dengan yang awal & akhir pengetahuan,maka anugrahkan pula Qudrot kepada

anggota kita maka kuasalah kita dengan kuasanya



والله علي كل شئ قدير



,kemudian di anugrahkan pula IrodahNya kepada keinginan (budi & nafsu) maka kita bisa merasakan kehendakNya wujud keinginan kita dibawah kehendakNya.



selanjutnya di anugrahkan pula Sama' kepada telinga kita maka mendengarlah kita dengan pendengaranNya





ان الله علي كل شئ عليما





,Kemudian di anugrahkan pula Bashiroh kepada mata kita maka melihatlah kita dengan penglihatanNya





والله علي كل شئ بصيرا



kemudian Dianugrahkan pula Kalam kepada kita maka berkata-katalah kita

dengan SabdaNya

وكلم الله موسي تكليما



لايتكلمون الا من اذن له الرحمن وقال صوابا



....

kemudian di talqin bai'atlah kita dengan talqin musyahadah pada i'tikad kita dengan sabdaNya



ألست بربكم قالوا بلى شهدنا



"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (QS.AL-ARAF 172)



inilah Alloh Ta'ala.Apabila engkau ketahui hal yang demikian maka hendaklah

engkau ketahui fana'kanlah dirimu itu segala perbuatanmu itu diliputi Af’al Alloh

semata-mata alloh sendiri



والله خلقكم وما تعملون



maka hapuslah,karamlah,lenyaplah sifat itu didalam sifat

Alloh.dan hanya sifat Alloh semata uang ada tidak sedikitpun sifat Insan, kemudian sirnakanlah dzat sifat,af'al dan asmamu semata'' haq muthlaq bil ithlaq milik alloh.



di dalam sholatmu adalah ikhromNya

di dalam fathikhahmu adalah munajahNya

di dalam Ruku'mu adalah IbdaLNya

di dalam Sujudmu adalah Mi'rojNya

di dalam tasyahudmu adalah MinnahNya

Dalam kesempurnaanNya semata ...





Ketahuilah olehmu bahwasanya jalan kepada Allah Taala itu 4 jalan



1) Jalan Syariat

2) Jalan Thoriqot

3) Jalan Ma'rifat

4) Jalan Hakikat



Adapun syariat itu adalah ucapan para nabi & rosul

Thoriqot itu perbuatan para Nabi & rosul

Ma'rifat itu pengertian rahasiaNya.

Hakikat itu kenyataanNya SEMATA



Adapun istana syariat itu lidah,

Istana tarikat itu hati,

Istana Ma'rifat itu adab para Nabi & rosul

Istana Hakikat itu RUH yang Meliputi pada seluruh alam inilah di namakan 4jalan selamat (ISLAM KAFFAH) Maka hendaknya kita mengerti dan kenal dengan hati kita masing-masing .

Dimulai dari syari'at itu kerja tubuh,thoriqat itu kerja aqal,ma'rifat itu kerjanya hati fu'ad hakikat itu kerja hati sanubari (lubbun)


Makloon Jahit Bandung: Solusi Terbaik untuk Bisnis Fashionmu!

 Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...