Judul Kajian | Download Kajian | Play Kajian |
Habib Lutfi - maulid kanzus 2011 | 6.2 MB | |
Habib Luthfi in Demak City For Haul Raden Fatah | 8.4 MB | |
habib luthfi yahya - (maulid - nabi - 1428 - h) | 8.2 MB | |
habib luthfi (maulid nabi 1429 h) | 7.9 MB | |
Tausiyah Al Habib Luthfi bin Yahya (3 Juni 2012) | 10.9 MB | |
Habib Lutfi Yahya di simpar bandar 2012 | 8.1 MB | |
Habib Lutfi Yahya.di khoul Syekh Rahmatillah Pasekaran Batang | 16.6 MB | |
Habib Lutfi.di kemligi Batang 2012 | 10.9 MB | |
Habib Luthfi 31-10-2011 | 4.7 MB | |
HABIB LUTFI DI PONDOK MODERN TAZAKKA BANDAR BATANG | 2.4 MB | |
Mauidloh Khasanah Oleh Habib Lutfi Haul Masyayikh Pondok Pesantren Termas Di Laksanakan Di Buaran Pekalongan | 11.1 MB | |
Maulidurrosul Simbangkulon 2013 Bersama Habib Lutfi | 6.4 MB |
Islam Itu Indah 7 ensklopedia islam - cermah - video - mp3 - tauhid - fiqih - sejarah - cerita nabi - dan seputar islam lainya .
Rabu, 13 Juni 2012
[MP3-DAKWAH] Kumpulan Ceramah Habib Luthfi Bin Yahya
Selasa, 12 Juni 2012
[MP3-DAKWAH] Kumpulan Ceramah Habib Munzir Bin Fuad Almusawa 2010
[MP3-DAKWAH]
Koleksi Audio Majelis Rasulullah SAW

Judul Kajian | Download Kajian | Play Kajian |
Allah swt Mengharamkan Api Neraka Untuk Menyentuh Anggota Sujud | 7.6 MB | |
Allah SWT Tidak Akan Mengecewakan Rasulullah saw | 6.4 MB | |
Balasan Terhadap Pencuri | 4.7 MB | |
Doa Cahaya | 5.2 MB | |
Doa Sang Nabi saw Untuk Yang Sakit dan klarifikasi Peduli Palestina | 6.9 MB | |
malam Lailatul Qadr | 5.1 MB | |
Nabi saw Mi'raj Ke Langit | 6.2 MB | |
Pahala Bagi Yang Memperbaiki Keislamannya | 7.1 MB | |
Pahala Kemuliaan Bagi Yang Menunggu Suatu Kemuliaan | 6.6 MB | |
perang Tabuk dan Kemuliaan Bulan Sya’ban | 9.9 MB | |
Perbanyaklah Berdoa Ketika Bersama Para Shalihin | 5.7 MB | |
Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban | 6.3 MB | |
Ridho Seorang Hamba | 6.3 MB | |
Sempurnanya Iman Seorang Muslim | 6.6 MB | |
Shalat Rasulullah Yang Terakhir Sebelum Wafat | 7.5 MB | |
Shalatnya Rasulullah saw | 7.4 MB | |
Sifat Penduduk Ahli Surga dan Neraka | 6.2 MB | |
Tanda Munculnya Kemakmuran Bagi Muslimin-Muslimat | 9.3 MB | |
Wali - Wali Allah swt 02-08-2010 | 7.2 MB |
Sabtu, 09 Juni 2012
SECEPATNYA MENUNAIKAN IBADAH
إحالتك الأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس
Menunda Amal Ibadah Setelah Selesai Pekerjaan Adalah Sebuah Kebodohan
Manusia adalah hamba Alloh SWT yang harus mematuhi semua peraturan dan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena manusia di ciptakan di muka bumi ini tidak lain hanya untuk menyembah Alloh SWT. Seperti yang telah diterangkan didalam Al-qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56-57 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57
Artinya :
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
Dari ayat tersebut bisa difahami bahwa manusia harus mencurahkan semua waktunya untuk beribadah kepada Alloh SWT dan tidak meninggalkan atau menunda ibadah karena semata-mata terbuai dengan kehidupan gemerlap dunia bukankah akhirat itu tempat yang paling baik bila di bandingkan dengan dunia?
Alloh berfirman didalam surat Adl-Dluha ayat : 4
وَلَلْآَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى (4
Manusia adalah hamba Alloh SWT yang harus mematuhi semua peraturan dan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena manusia di ciptakan di muka bumi ini tidak lain hanya untuk menyembah Alloh SWT. Seperti yang telah diterangkan didalam Al-qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56-57 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57
Artinya :
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
Dari ayat tersebut bisa difahami bahwa manusia harus mencurahkan semua waktunya untuk beribadah kepada Alloh SWT dan tidak meninggalkan atau menunda ibadah karena semata-mata terbuai dengan kehidupan gemerlap dunia bukankah akhirat itu tempat yang paling baik bila di bandingkan dengan dunia?
Alloh berfirman didalam surat Adl-Dluha ayat : 4
وَلَلْآَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى (4
Artinya :
4. Dan sesungguhnya kahidupan akhirat itu lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia.
Maka dari itu, manusia tidak boleh tenggelam di dalam lautan duniawi dengan menghabiskan segala aktifitasnya untuk menhggapai cita-cita dunia dan melupakan tugas pokook yang dibebankan pada dirinya yaitu beribadah kepada Alloh SWT. Sebab hal itu bisa menjerumuskannya masuk ke dalam jurang neraka. Padahal di dalam Al-Qur'an Alloh SWT telah memerintahkan kita untuk menjaga siri dan keluarga agar tidak jatuh dilubang neraka, seperti yang diterangka dalam Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat : 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6
Artinya :
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperlukan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
Jika orang yang menunda ibadah karena tenggelam didalam pekerjaan-pekerjaannya adalah orang-orang yang sangat bodoh karena dia telah melupakan tugas utama sebagai hamba Alloh yaitu berabadah kepada-Nya.
Akan tetapi banyak sekali di jumpai di masyarakat orang yang lupa akan tugas utama ini misalnya seorang pengusaha yang sedang asyik melakukanpekerjaannya sehingga dia lupa atas kewajiban-kewajibannya terhadap Alloh SWT.
Bila anda mengingatnya untuk melakukan perintah-perintah Alloh, Mendatangi majlis-majlis ilmu dan belajar hukum-hukum Islam, maka dia akan menjawab apa yang kamu ucapkan sudah aku tulis didalam jadwal kegiatanku dan aku masukkan didalam agenda pekerjaanku. Namun, berilah aku waktu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanku, karena bila tidak aku lakukan sekarang maka kesempatan emas ini pasti akan hilang dan tak akan kembali.
Demikian pula orang yang kaya raya, namun tidak pernah mengeluarkan hartanya untuk shodaqoh kepada faqir miskin dan anak yatim piatu. Bila anda menasehatinya :"Hendaknya engkau menyisihkan sebagian kecil dari hartamu kepada orang-orang yang membutuhkan yang ada disekitarmu karena engkau telah dikaruniai harta yang banyak dan kehidupan yang mewah.
Maka dia akan berkata kepadamu : "Sesungguhnya akulah merencanakan hal itu, bila usaha-usaku sukses dan hartaku bertambah banyak maka aku akan kenyantuni faqir miskim, aku akan mendirikan rumah sakit panti asuhan dan beasswa bagi para pelajar. Tetapi berilah aku waktu sampai usaha-sahaku sukses dan berhasil.
Contoh lain adalah saat anda dihadapkan pada para pejabat dan jendral tentara yang sedang hanyut didalam tugasnya dan melupakan hak-hak Alloh SWT
Bila anda bertanya kepadanya "Mengapa engkau melalaikan perintah-perintah Alloh padahal Alloh telah memberimu jabatan dan kehormatan di masyarakat? Maka dia akan menjawab "Sungguh aku sedang mengemban tugas yang penting sekali yang di perhatikan oleh orang banyak dan 5 tahun lagi aku akan pensiun maka bila tiba saatnya pensiun aku akan pergi haji memenuhi panggilan Alloh SWT, aku akan selalu berada pada shof (barisan) paling depan setiap berjamaah di masjid dan aku akan mempelajari Al-Qur'an dan memahami isi beserta tafsirnya.
Mereka semua adalah sebagian kecil gambaran orang-orang yang menunda ibadah karena disibukkan dengan pekerjaan duniawi. Bila engkau bertanya pada mereka "Apa yang mencegahmu untuk mendekatkan diri pada Alloh sekarang ?" maka mereka akan memandangmu dengan pandangan yang tajam dan sinis, lalu berkata "Pekerjaan-pekerjaan ini adalah tugas yang sangat penting yang tidak bisa untuk di tunda.
Jawaban-jawaban yang mereka lontarkan tidak lain karena kebodohan mereka sendiri sebab mereka bersungguh-sungguh didalam urusan dunia padahal urusan tersebut sudah ditanggung oleh Alloh dan mereka menunda kewajiban-kewajiban mereka didunia.
Sebagai hamba Alloh yang telah diberi bagian kehidupan diatas bumi ini, manusia dituntut untuk mengetahui siapa tuhan yang memiliki jiwa dan raganya dan dia harus mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nyadengan cara yang diajarkan syari'at.
Untuk melakukan tugas utama tersebut Alloh telah menjamin semua kebutuhan sebagai penupang tugas tersebut. Dalam hal ini Alloh telah memberi perumpamaan tentang keadaan Nabi Adam as. Ketika berada di surga
إِنَّ لَكَ أَلا تَجُوعَ فِيهَا وَلا تَعْرَى (118) وَأَنَّكَ لا تَظْمَأُ فِيهَا وَلا تَضْحَى (119)
4. Dan sesungguhnya kahidupan akhirat itu lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia.
Maka dari itu, manusia tidak boleh tenggelam di dalam lautan duniawi dengan menghabiskan segala aktifitasnya untuk menhggapai cita-cita dunia dan melupakan tugas pokook yang dibebankan pada dirinya yaitu beribadah kepada Alloh SWT. Sebab hal itu bisa menjerumuskannya masuk ke dalam jurang neraka. Padahal di dalam Al-Qur'an Alloh SWT telah memerintahkan kita untuk menjaga siri dan keluarga agar tidak jatuh dilubang neraka, seperti yang diterangka dalam Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat : 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6
Artinya :
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperlukan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
Jika orang yang menunda ibadah karena tenggelam didalam pekerjaan-pekerjaannya adalah orang-orang yang sangat bodoh karena dia telah melupakan tugas utama sebagai hamba Alloh yaitu berabadah kepada-Nya.
Akan tetapi banyak sekali di jumpai di masyarakat orang yang lupa akan tugas utama ini misalnya seorang pengusaha yang sedang asyik melakukanpekerjaannya sehingga dia lupa atas kewajiban-kewajibannya terhadap Alloh SWT.
Bila anda mengingatnya untuk melakukan perintah-perintah Alloh, Mendatangi majlis-majlis ilmu dan belajar hukum-hukum Islam, maka dia akan menjawab apa yang kamu ucapkan sudah aku tulis didalam jadwal kegiatanku dan aku masukkan didalam agenda pekerjaanku. Namun, berilah aku waktu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanku, karena bila tidak aku lakukan sekarang maka kesempatan emas ini pasti akan hilang dan tak akan kembali.
Demikian pula orang yang kaya raya, namun tidak pernah mengeluarkan hartanya untuk shodaqoh kepada faqir miskin dan anak yatim piatu. Bila anda menasehatinya :"Hendaknya engkau menyisihkan sebagian kecil dari hartamu kepada orang-orang yang membutuhkan yang ada disekitarmu karena engkau telah dikaruniai harta yang banyak dan kehidupan yang mewah.
Maka dia akan berkata kepadamu : "Sesungguhnya akulah merencanakan hal itu, bila usaha-usaku sukses dan hartaku bertambah banyak maka aku akan kenyantuni faqir miskim, aku akan mendirikan rumah sakit panti asuhan dan beasswa bagi para pelajar. Tetapi berilah aku waktu sampai usaha-sahaku sukses dan berhasil.
Contoh lain adalah saat anda dihadapkan pada para pejabat dan jendral tentara yang sedang hanyut didalam tugasnya dan melupakan hak-hak Alloh SWT
Bila anda bertanya kepadanya "Mengapa engkau melalaikan perintah-perintah Alloh padahal Alloh telah memberimu jabatan dan kehormatan di masyarakat? Maka dia akan menjawab "Sungguh aku sedang mengemban tugas yang penting sekali yang di perhatikan oleh orang banyak dan 5 tahun lagi aku akan pensiun maka bila tiba saatnya pensiun aku akan pergi haji memenuhi panggilan Alloh SWT, aku akan selalu berada pada shof (barisan) paling depan setiap berjamaah di masjid dan aku akan mempelajari Al-Qur'an dan memahami isi beserta tafsirnya.
Mereka semua adalah sebagian kecil gambaran orang-orang yang menunda ibadah karena disibukkan dengan pekerjaan duniawi. Bila engkau bertanya pada mereka "Apa yang mencegahmu untuk mendekatkan diri pada Alloh sekarang ?" maka mereka akan memandangmu dengan pandangan yang tajam dan sinis, lalu berkata "Pekerjaan-pekerjaan ini adalah tugas yang sangat penting yang tidak bisa untuk di tunda.
Jawaban-jawaban yang mereka lontarkan tidak lain karena kebodohan mereka sendiri sebab mereka bersungguh-sungguh didalam urusan dunia padahal urusan tersebut sudah ditanggung oleh Alloh dan mereka menunda kewajiban-kewajiban mereka didunia.
Sebagai hamba Alloh yang telah diberi bagian kehidupan diatas bumi ini, manusia dituntut untuk mengetahui siapa tuhan yang memiliki jiwa dan raganya dan dia harus mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nyadengan cara yang diajarkan syari'at.
Untuk melakukan tugas utama tersebut Alloh telah menjamin semua kebutuhan sebagai penupang tugas tersebut. Dalam hal ini Alloh telah memberi perumpamaan tentang keadaan Nabi Adam as. Ketika berada di surga
إِنَّ لَكَ أَلا تَجُوعَ فِيهَا وَلا تَعْرَى (118) وَأَنَّكَ لا تَظْمَأُ فِيهَا وَلا تَضْحَى (119)
Artinya
118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan didalamnya dan tidak akan telanjang.
119. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (puka) akan ditimpa panas matahari didalalmnya.
Contoh lain yang lebih mudah difahami namun banyak diantara kita yang tidak mrnyadarinya adalah pengiriman duta besar keluar negeri.
Seorang presiden ketika mengutus duta besar keluar negeri yang jauh untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan pasti mrnuntut agar duta besar tersebut bias sampai dinegaea tujuan dan sukses dalam mengemban tugas yang telah dibebankan kepadanya. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa untuk merealisasikann tugas ini dia di beri harta, fasilitas-fasilitas dan kebutuhan yang bias mempermudah pekerjaannya.
Maka selama berada diluar negeri dia harus mencurahkam seluruh waktu dan tenaganya untuk menjalankan tugas yang mulia ini. Dan sangat tidak layak dan bodoh bila dia terbuai untuk mencari harta yang lebih banyak dan melupakan tugas-tugas pokoknya atau menunda kewajibannya demi menuruti sifat kerakusannya. Perkataan yang paling tepat di ucapkan bagi orang semacam ini tidak lain adalah penghianat kepada orang yang mempercayainya, karena kebodohan menuruti hawa nafsu belaka.
Bila anda bertanya pada penghianat "Mengapa engkau melupakan tugas pokokmu untuk beribadah kepada Alloh SWT dan mencari dunia yang sudah ditanggung oleh-Nya?". Maka dia akan menjawab "Saya berjanji akan beribadah dengan sungguh-sungguh besok kalau masa mudaku telah usai, kekuatan tubuhku sudah mengendor, punggungku sudah membungkuk dan aku berjalan dengan bantuan tongkat".
Jawaban ini karena didasari atas kebodohannya, dia tidak sadar akan tugas utamanya kepada dzat yang memiliki dan mengaturnya.
Problem-problem ini bisa di pecahkan dengan memahami hal-hal sebagai berikut :
1. Manusia harus sadar bahwa ajal akan menjemput dengan tiba-tiba
Seseorang tidak akan tahu apakah dia akan hidup sampai sukses, impiannya tercapai, sampai pensiun atau kaya raya. Karena ajal itu hanya Alloh-lah yang mengetahuinya, dan setiap manusia pasti akan menemuinya walaupun dia melakukan berbagai upaya untuk menghindarinya.
Alloh SWT berfirman dalam surat An-Nisa' ayat 78 :
118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan didalamnya dan tidak akan telanjang.
119. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (puka) akan ditimpa panas matahari didalalmnya.
Contoh lain yang lebih mudah difahami namun banyak diantara kita yang tidak mrnyadarinya adalah pengiriman duta besar keluar negeri.
Seorang presiden ketika mengutus duta besar keluar negeri yang jauh untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan pasti mrnuntut agar duta besar tersebut bias sampai dinegaea tujuan dan sukses dalam mengemban tugas yang telah dibebankan kepadanya. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa untuk merealisasikann tugas ini dia di beri harta, fasilitas-fasilitas dan kebutuhan yang bias mempermudah pekerjaannya.
Maka selama berada diluar negeri dia harus mencurahkam seluruh waktu dan tenaganya untuk menjalankan tugas yang mulia ini. Dan sangat tidak layak dan bodoh bila dia terbuai untuk mencari harta yang lebih banyak dan melupakan tugas-tugas pokoknya atau menunda kewajibannya demi menuruti sifat kerakusannya. Perkataan yang paling tepat di ucapkan bagi orang semacam ini tidak lain adalah penghianat kepada orang yang mempercayainya, karena kebodohan menuruti hawa nafsu belaka.
Bila anda bertanya pada penghianat "Mengapa engkau melupakan tugas pokokmu untuk beribadah kepada Alloh SWT dan mencari dunia yang sudah ditanggung oleh-Nya?". Maka dia akan menjawab "Saya berjanji akan beribadah dengan sungguh-sungguh besok kalau masa mudaku telah usai, kekuatan tubuhku sudah mengendor, punggungku sudah membungkuk dan aku berjalan dengan bantuan tongkat".
Jawaban ini karena didasari atas kebodohannya, dia tidak sadar akan tugas utamanya kepada dzat yang memiliki dan mengaturnya.
Problem-problem ini bisa di pecahkan dengan memahami hal-hal sebagai berikut :
1. Manusia harus sadar bahwa ajal akan menjemput dengan tiba-tiba
Seseorang tidak akan tahu apakah dia akan hidup sampai sukses, impiannya tercapai, sampai pensiun atau kaya raya. Karena ajal itu hanya Alloh-lah yang mengetahuinya, dan setiap manusia pasti akan menemuinya walaupun dia melakukan berbagai upaya untuk menghindarinya.
Alloh SWT berfirman dalam surat An-Nisa' ayat 78 :
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Artinya :
78. Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu berada didalam benteng yang tinggi lagi kukuh.
2. Penundaan sesuatu harus ditempatkan pada perkara-perkara dunia dan tidak boleh ditempatkan pada amal ibadah
Sangat bodoh sekali orang yang cita-cita duniawi yang bisa menjadikanya terpandang dimata masyarakat, karena urusan dunia itu sudah ditanggung oleh Alloh SWT. Dan sebaliknya dia melupakan cita-cita ahirat yang sudah menjadi tanggung jawab dan bebannya
Ibnu Atho'illah berkata :
اجتهادك فيما ضمن لك وتقصيرك فيما طلب منك دليل على انطماس البصير منك.
Artinya :
"Kesungguhan di dalam perkara yang sudah di jamin dan kecerobohan didalam perkara yang dibebankan padamu adalah bukti atas butanya mata hatimu".
3. Tugas-tugas agama yang dibebankan pada manusia itu memiliki tujuan mulia yaitu mendidik dan mensucikan hati, sehingga ibadah itu bisa membersihkan pekerjaan duniawi agar terhindar dari dusta, penipuan dan sifat-sifat tercela lainnya.
Maka dari itu, para pejabat, pengusaha, tentara, pejabat semacamnya didalam melakukan pekerjaannya harus dibarengi dengan ibadah supaya bisa mewujudkan kebahagiaan baik kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Adapun memisahkan pekerjaan-pekerjaan dunia dari ibadah atau menunda ibadah setelah kenyang dan puas dengan urusan-urusan duniawi, ini adalah kebodohan terhadap agama dan menjauhkan peran agama didalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini, bisa di perumpamakan dengan perhidangan makanan. Dalam menghidangkan makanan agar rasanya lezat dan enak maka harus di campur dengan garam, gula, dan bmbu-bumbu yang lain. Sebaliknya, bila makanan tersebut di hidangkan dalam satu wadah dan dimakan lalu garam, gula, dan bumbu-bumbunya dihidangkan didalam wadah yang lain dan dimakan maka rasanya pasti tidak enak, dan ini adalah perbuatan orang bodoh.
Perlu diketahui bahwa yang kita lakukan jiwa dan raga kita adalah milik Alloh SWT dan sangat keliru orang yang menyangka bahwa sebagian amal itu milik Alloh dan sebagian yang lain itu milik manusia. Bahkan prasangka ini sangat bertentangan dengan apa yang kita ucapakan sehari-hari ketika sholat.
إنّ الصّلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله ربّ العالمين.
Artinya :
"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah milik Alloh tuhan pemelihara alam".
Didalam Al-Qur'an juga tidak ada yang menjelaskan bahwa kalimat " الملك " itu bisa disandarkan pada selain Alloh. Yang ada hanyalah Alloh memberikan harta kepada manusia dan semacamnya. Sebagaimana firman Alloh SWT dalam surat An-Nur ayat 22 :
...وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ...(22
"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah milik Alloh tuhan pemelihara alam".
Didalam Al-Qur'an juga tidak ada yang menjelaskan bahwa kalimat " الملك " itu bisa disandarkan pada selain Alloh. Yang ada hanyalah Alloh memberikan harta kepada manusia dan semacamnya. Sebagaimana firman Alloh SWT dalam surat An-Nur ayat 22 :
...وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ...(22
Artinya :
"Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Alloh yang dikarunian-Nya kepadamu."
Firman Alloh Surat Al-Hadid ayat 7 :
"Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Alloh yang dikarunian-Nya kepadamu."
Firman Alloh Surat Al-Hadid ayat 7 :
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ...(7
Artinya :
7. Berimanlah kamu kepada Alloh dan rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Alloh telah menjadikan kamu menguasainya.
Jadi dalam melakukan pekerjaan sehari-hari seperti berdagang, berusaha, berani dan semacamnya harus diiringi dengan ibadah kepada Alloh SWT sebagai bentuk kepatuhan kita terhadap perintah-perinntah-Nya.
7. Berimanlah kamu kepada Alloh dan rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Alloh telah menjadikan kamu menguasainya.
Jadi dalam melakukan pekerjaan sehari-hari seperti berdagang, berusaha, berani dan semacamnya harus diiringi dengan ibadah kepada Alloh SWT sebagai bentuk kepatuhan kita terhadap perintah-perinntah-Nya.
Jumat, 08 Juni 2012
Downlad gratis CDBurnerXP
Jika Anda butuh sebuah software yang bisa menggantikan Nero Burning ROM untuk burning CD, DVD, HD-DVD dan Blu-Ray, CDBurner adalah alternatif gratis yang patut Anda coba.
CDBurnerXP adalah sebuah aplikasi untuk memburning optical disk meliputi CD, DVD, H-DVD, Blu-ray Disk. Program ini dapat menciptakan ISO dan interface Multilanguage.
Walaupun burning tool yang satu ini tidak akan memenangkan penghargaan kecantikan, tool ini memiliki hampir segala sesuatu yang user Windows butuhkan untuk membuat CD dan DVD. Walaupun interfacenya sangat membingungkan, freeware tool ini tidak akan mengecewakan user yang telah meluangkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan fungsinya.
Inti dari feature set program ini terdiri dari tiga tugas utama, yang ditujukan melalui sebuah wizard pada saat start-up, yaitu :
1. menulis data CD dan DVD
2. menciptakan CD untuk audio playback
3. dan ripping music dari CD atau mengedit ID3 tag.
Jika anda ingin mengerjakan sebuah project baru, anda harus memilih salah satu option, yang dapat didapatkan kembali melalui icon New Document yang terletak di bagian kiri atas. Sayangnya, anda tidak dapat membuka sebuah project yang ada tanpa harus memilih salah satu option wizard terlebih dahulu.
Bagi Anda yang mengutamakan integritas data, program ini mensupport fitur burnproof dan on-the-fly disc writing yang akan memastikan data yang ditulis oleh software ini adalah valid. Verifikasi data dapat diselesaikan setelah proses burning.
Program ini juga dapat memburning Audio-CD dengan atau tanpa gap antara track. Software juga dapat digunakan sebagai bin-nrg-ISO converter dan dapat digunakan untuk memprinting cover dengan simple.
Silahkan download disini
Walaupun burning tool yang satu ini tidak akan memenangkan penghargaan kecantikan, tool ini memiliki hampir segala sesuatu yang user Windows butuhkan untuk membuat CD dan DVD. Walaupun interfacenya sangat membingungkan, freeware tool ini tidak akan mengecewakan user yang telah meluangkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan fungsinya.
Inti dari feature set program ini terdiri dari tiga tugas utama, yang ditujukan melalui sebuah wizard pada saat start-up, yaitu :
1. menulis data CD dan DVD
2. menciptakan CD untuk audio playback
3. dan ripping music dari CD atau mengedit ID3 tag.
Jika anda ingin mengerjakan sebuah project baru, anda harus memilih salah satu option, yang dapat didapatkan kembali melalui icon New Document yang terletak di bagian kiri atas. Sayangnya, anda tidak dapat membuka sebuah project yang ada tanpa harus memilih salah satu option wizard terlebih dahulu.
Bagi Anda yang mengutamakan integritas data, program ini mensupport fitur burnproof dan on-the-fly disc writing yang akan memastikan data yang ditulis oleh software ini adalah valid. Verifikasi data dapat diselesaikan setelah proses burning.
Program ini juga dapat memburning Audio-CD dengan atau tanpa gap antara track. Software juga dapat digunakan sebagai bin-nrg-ISO converter dan dapat digunakan untuk memprinting cover dengan simple.
Silahkan download disini
PENGERTIAN AL-BIDAYAH FIL-IMAN wan NIHAAYAH FIL-IHSAN
Pengertian ini ingin melihat lebih jauh mengenai Metode qiyās menurut pandangan para Ulama’ Ahlu sunnah wal-jama’ah dalam disiplin ilmu TAUHID & Asal UshulNYA di dalam kitabnya Bidāyah al- Mujtahid Fil-iman wa Nihāyah al- Muqtaṣid Ihsan , yaitu dengan cara mendeskripsikan dan melihat secara langsung metode qiyās Ulama’ di dalam kitab-kitab tersebut ,,
dalam penelitian ini juga akan di teliti mengenai status keterikatan metode qiyās Ulama’ dengan metode Ijtihad Imam Mālik maupun Mazhab Maliki. Peneliti merasa tertarik menulis penelitian ini karena kitab Bidāyah al-Mujtahid fil-iman wa Nihāyah al-Muqtaṣid ihsan merupakan karya monumental yang merupakan karya alloh dalam TAUHID menurut Ulama’ AHLI Tauhid yang dikemas secara sistematis. Dalam kitab tersebut juga dapat dilihat mengenai Ijtihad para Ulama’ yang cukup aplikatif dalam mengintegrasikan antara teks /ayat ( nas ) dengan rasio ( qiyas ), sehingga menghasilkan produk hukum yang berbeda dan jauh dari kesan bertentangan sunnah nabi SAW & Nash Al-Qur’an .
Karena BIDAYAH FI AL-HIDAYAH ini melahirkan pengertian Di antara perbendaharaan kata dalam agama Islam ialah iman, Islam dan ihsan, ketiga istilah itu memberi umat Islam tentang Rukun Iman yang enam, Rukun Islam yang lima dan ajaran tentang penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Hadir dalam hidup. Dalam penglihatan itu terkesan adanya semacam kompartementalisasi antara pengertian masing-masing istilah itu, seolah-olah
setiap satu dari ketiga nama itu dapat dipahami secara tersendiri, dapat bentuk sangkutan tertentu dengan yang lain.
Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (al-Islam) tidak absah
tanpa iman (al-iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (al-ihsan).
Islam adalah inisial seseorang masuk ke dalam lingkaran ajaran Ilahi. Sebuah Ayat Suci melukiskan bagaimana orang-orang Arab Badui mengakui telah beriman tapi Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka bahwa mereka belumlah beriman melainkan baru ber-Islam, sebab iman belum masuk ke dalam hati mereka :
قَالَتِ الأعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الإيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Orang-orang Arab Badwi itu berkata: 'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka): 'Kamu belum beriman', tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.49:14)
Jadi, iman lebih mendalam daripada Islam, sebab dalam kontek firman itu, kaum Arab Badui tersebut barulah tunduk dengan hormat kepada Nabi muhammad secara lahiriah, dan itulah makna kebahasaan perkataan "Islam", yaitu "tunduk" atau "menyerah." Tentang hadits yang terkenal yang menggambarkan pengertian masing-masing Islam iman dan ihsan
Salah satu hal lagi yang membuat Al-Faqir merasa tertarik untuk menulis penelitian ini, karena ketertarikan peneliti mengenai figur para Ulama’ sendiri yang merupakan Ulama yang lahir dan hidup di wilayah andalusia yang notabene-nya adalah sentral pengembangan mazhab -mazdhab pada waktu itu. Hal itu yang membuat Ulama’ juga disinyalir sebagai ulama mazhab Maliki, serta dalam berijtihad pun kemungkinan mengikuti ijtihad mazhab maliki dan madzhab lainnya.
Tetapi apakah yang terjadi memang demikian? Hal inilah yang juga membuat ketertarikan AL-FAQIR untuk meneliti mengenai keterikatan metode qiyas Ulama’ dengan metode ijtihad Imam Maliki maupun mazhab selain Madzhab maliki ,,
Ketertarikan terhadap metode qiyas para Ulama’ seperti yang telah disebut diatas.
. Dalam menulis pengertian ini, metode yang Al-faqir gunakan adalah bersifat penialian pribadi dan hanya untuk kajian & sudut pandang Ilmiyah belaka : yaitu menggambarkan serta menginterpretasi data yang yang dikaji pandangan para ‘aalim & di nuqil dari kitab-kitab tauhid karya ulama yang ahli di bidangnya ...
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ushuliyah yang berupa metode tashkhih yang merupakan metode untuk mengambil dalil yang terkuat, karena memang Kitab Bidayah al-Mujtahid merupakan kitab perbandingan ijtihad para ulama yang tentunya harus diteliti menggunakan metode tashkhih . Selain itu, pendekatan yang Al-faqir gunakan adalah pendekatan sejarah yaitu mengenai sejarah kehidupan para Ulama’, hal tersebut juga untuk melihat seberapa jauh hubungan antara Ulama’ dengan mazhab Maliki & madzhab-madzhab lain yang berkembang pesat di tempat kelahirannya pada waktu itu...
Hasil dari penelitihan ini adalah menjelaskan secara sistematis mengenai pandangan Al-faqir tentang metode qiyas dalam kitab-kitab tersebut. Pengertian ini juga akan menunjukkan mengenai status keterikatan metode qiyasnya Ulama’ dengan metode Ijtihad Imam Malik maupun Mazhab-madzhab lainya dalam kitab Bidayah al-Mujtahid Fil-iman wa Nihayah al-Muqtasid fil ihsan . Untuk membatasi serta mempermudah pengertian mengenai metode qiyas para Ulama’ terdahulu serta keterikatan dengan 4 mazhab maliki dalam kitab bidāyah al-mujtahid tersebut, maka peneliti akan mengambil 1 contoh kasus dalam kitab tersebut sebagai rujukan untuk memahami pengertian DASAR-DASAR KEIMANAN seorang manusia ...
Adapun masalah yang di kaji adalah :
HIDAYAH :
الهداية هي الطريق المستقيم الموصل إلى الغاية وهو أقصر الطرق ، وغاية هذه الحياة هي أن تصل إلى نعيم الآخرة
Petunjuk yang dalam al qur'an menggunakan kata “HIDAYAH” atau “HUDA” diartikan sebagai petunjuk digunakan...
Dengan demikian semua manusia yang menganut agama Islam artinya telah mendapatkan hidayah dari Alloh Ta’ala (Jalan lurus yang dapat mencapaikan seseorang pada tujuan kehidupan bahagia di akherat) tetapi tidak semua dari mereka mendapat taufiq untuk mengerjakan amal sholeh.
pada 2 penggunaan; yaitu secara ‘Am (umum) dan Khos (khusus). Contoh penggunaan ‘Am adalah dalam ayat:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah pada) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggal-kannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah, atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." – (QS.2:185)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." – (QS.2:186)
Sedangkan contoh penggunaan kata hidayah yang bermakna khos yaitu dalam firman alloh SWT :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
[ Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa] (QS Al baqoroh : 2)
Pengertian [HUDAN] (petunjuk) disini merupakan suatu petunjuk yang kekhususan bagi orang yang bertaqwa. Sehingga sebagian para ulama mendefinisikan kata [HIDAYAH] dengan Makna yang ‘Am (umum) adalah : Terangnya jalan kebenaran (Alloh) dan jelasnya hujjah alloh, walaupun jalan untuk menelusurinya itu sudah jelas atau tidak Seperti dalam ayat :
وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
[[ dan Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan ]] (QS Al Fushilat : 17)
Maksudnya, alloh telah memberikan petunjuk kepada kaum tsamud jalan (ajaran) alloh melalui lisan nabi sholeh walaupun mereka tidak sedikitpun menelusuri jalan jalan petunjuk alloh tersebut karena dalam keterangan selanjutnya disebutkan bahwasanya kaum tsamud memilih tersesat.
ابانة الطريق الحق وايضاخ المحجة سواؤ سلكها المبين له ام لا
“ Terangnya jalan kebenaran (Alloh) dan jelasnya hujjah alloh, walaupun jalan untuk menelusurinya itu sudah jelas atau tidak”
<[[ tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk ]]>
.
Atau dalam ayat lain surat lain :
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir”.(QS al Insan : 3)
Maksudnya Alloh telah menjelaskan atau menerangkan kepadanya jalan kebaikan dan kejelekan, karena kalimat selanjutnya {ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir}
Adapun definisi hidayah dengan makna khos (khusus) adalah
تفضل الله بالتوفيق علي العبد
Anugerah(kelebihan) yang diberikan oleh Alloh kepada seorang hamba dengan Taufiq (pertolongan / petunjuk)
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُو
إِلا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ
"Mereka itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Alloh, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah ? 'Aku tidak meminta upah kepadamu, dalam menyampaikan (Al-Qur'an)'. Al-Qur'an itu tidak lain, hanyalah peringatan untuk segala umat." – (QS.6:90)
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
"Barangsiapa yang dikehendaki Alloh mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan dadanya sesak, lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Alloh menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." – (QS.6:125)
Berikut ini kita akan mencoba MENELAAH , berdasarkan pembahasan para ulama, apa pengertian ketiga istilah itu dan bagaimana wujudnya dalam hidup keagamaan seorang pemeluk Islam.Diharapkan bahwa dengan memahami lebih baik pengertian istilah-istilah yang amat penting itu kemampuan kita menangkap makna luhur agama dan pesan-pesan sucinya dapat ditingkatkan Pembahasan secara berurutan pengertian istilah-istilah di atas pertama Islam, kemudian iman dan akhirnya ihsan - dilakukan tanpa harus dipahami sebagai pembuatan kategori-kategori yang terpisah - sebagaimana sudah di jelaskan dalam al-qur’an
Jika kita telah memahami hal ini, maka kita akan mengerti bahwa hidayah yang khusus bagi orang bertaqwa adalah makna dari hidayah yang khos yaitu pemberian anugerah/ kelebihan dengan taufiq sedangkan hidayah yang diberikan kepada semua manusia merupakan pengertian dari makna yang ‘Am (umum) , yaitu telah terangnya jalan-jalan kebenaran dan jalan-jalan alloh .... setelah HIDAYAH IMAN telah di tiupkan oleh alloh kepada hamba-hamba yang di pilihnya barulah mereka masuk dalam agama ISLAM tanpa paksaan .... dan menempati firman alloh :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Sesungguhnya, agama (yang diridhoi) di sisi Alloh hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka (terhadap Islam). Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Alloh sesungguhnya Alloh sangat cepat hisab-Nya." – (QS.3:19)
Agama Islam yang berasal dari bahasa arab ,perkataan al-Islam dalam firman ini bisa diartikan secara lebih umum, yaitu menurut makna asal atau turunya, yaitu
"pasrah kepada alloh," suatu semangat ajaran yang menjadikan karakteristik pokok semua agama yang benar. Inilah dasar pandangan dalam al-Qur'an bahwa semua agama yang benar adalah agama Islam, dalam pengertian semuanya mengajarkan sikap pasrah kepada AL-ILAAH , sebagaimana penjelasan yang disimpulkan dari firman alloh
وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: 'Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami, dan yang diturunkan kepadamu; Ilah kami dan Ilahmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri'." – (QS.29:46)
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمِنْ هَؤُلاءِ مَنْ يُؤْمِنُ بِهِ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا الْكَافِرُونَ
"Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al-Kitab (Al-Qur'an), maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab (Taurat), mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an); dan di antara mereka (orang-orang kafir di Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami, selain orang-orang yang kafir." – (QS.29:47)
Dalam ayat ini menjelaskan inti dalam beragama islam itu adalah kepasrahan muthlaq kepa alloh swt tanpa adanya syarat ...
Sama dengan perkataan "al-Islam" di atas, perkataan "muslimun" dalam firman itu lebih tepat diartikan menurut makna asalnya, yaitu "orang-orang yang pasrah kepada alloh." Jadi seperti diisyaratkan dalam firman itu, perkataan muslimun dalam makna asalnya juga menjadi kualifikasi para pemeluk agama lain, khususnya para penganut Kitab Suci. Ini juga diisyaratkan dalam al-qur’an :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barangsiapa mencari agama, selain daripada agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." – (QS.3:85)
Sudah tentu hakikatnya tidaklah cukup demikian. Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (al-Islam) tidak absah tanpa iman (al-iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (al-ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin tanpa inisial Islam dan iman dalam islampun mustahil tanpa HIDAYAH Alloh SWT. Dalam telaah lebih lanjut oleh para Ulama’ ahli, ternyata pengertian antara ketiga istilah itu : terkait satu dengan yang lain, bahkan tumpang tindih sehingga setiap satu dari ketiga istilah itu mengandung makna dua istilah yang lainnya dan saling mendukung satu sama lainnya sehingga menjadikan sang pemeluknya menempati pada ISLAM KAFFAH . Dalam iman terdapat Islam dan ihsan, dalam Islam terdapat iman dan ihsan dan dalam ihsan terdapat iman dan Islam. Dari sudut pengertian inilah kita melihat iman, Islam dan ihsan sebagai trilogi ajaran Ilahiyah
Langganan:
Postingan (Atom)
Makloon Jahit Bandung: Solusi Terbaik untuk Bisnis Fashionmu!
Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...
-
Hello Sobat IDkonveksi! Apakah kamu memiliki bisnis fashion namun kesulitan dalam proses produksi? Apakah kamu membutuhkan bantuan untuk me...
-
Al-qur'an merupakan perkataan allah SWT yang diucapkan melalui perantara para malaikatnya kepada nabi muhammad SAW, karena itu al-qur...
-
Jenis Kain Katun Berkualitas makloon Jahit bandung Bahan katun punya kedudukan posisi yang memadai tinggi sebagai bahan baku pembuatan teks...